ISTRI DAN PARA WANITA MUHAMMAD
Terdapat perbedaan pendapat dari para ulama mengenai jumlah istri resmi Muhammad, hal ini disebabkan karena beberapa wanita dianggap hanya sebagai milk al yamin (kepemilikan budak / budak seks), seperti Raihanah dan Mariah, bukan milk al nikah (kepemilikan karena pernikahan). Seperti diketahui bahwa hukum Islam memperbolehkan berhubungan badan dengan hamba/budak tanpa akad nikah dalam jumlah tak terbatas, karena dasarnya adalah kepemilikan sah atas hamba tersebut.
Jumlah wanita yang seringkali disebut sebagai istri Muhammad adalah 11 orang, meski demikian terdapat riwayat mengenai 8 wanita lain yang berhubungan badan dengan Muhammad, hingga jumlahnya menjadi 19 orang. Diluar wanita2 tersebut, Muhammad juga seringkali mengajukan lamaran pernikahan namun mendapatkan penolakan, seperti terhadap Fakhita (Umm Hani) bint Abi Talib, Dubaa bint Amir, dsb.
Bagian terpenting, yang senantiasa diulang2 oleh ulama2 adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhammad adalah terutama dengan janda2 tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk tujuan nafsu.
Kutipannya adalah sebagai berikut :
Sumber: Buku Pintar Agama Islam
Syamsul Rijal Hamid
Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99
Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta
Namun jika kita melihat usia wanita2 ini, menjumlahkannya, dan mengambil rata2nya, maka usia rata2 istri/budak Muhammad adalah 23 tahun, dan ini tentu bukanlah dalam kategori tua renta. Muhammad menikah secara monogami dengan Khadijah, istri pertamanya, setelah kematian Khadijah barulah ia melakukan polygami. Mengapa Muhammad memiliki pernikahan monogami dengan Khadijah, tentu akan banyak penafsiran, mengenai hal ini akan dibahas secara lebih detail pada artikel mengenai Khadijah.
Berikut ini adalah daftar wanita2 Muhammad;
Kutipan utama diambil dari buku2 :
Sejarah Hidup Muhammad
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press, Jakarta, 2002
Buku ini adalah pemenang pertama sayembara penulisan Sirah Nabawiyah yang diselenggarakan oleh Rabithah Alam Islami yang berkedudukan di Mekah.
Muhammad - Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik
Martin Lings
Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2002.
Buku ini telah mendapat penghargaan dari pemerintah Pakistan dan terpilih sebagai biografi Nabi Muhammad yang terbaik dalam bahasa Inggris saat Konferensi Sirah Nasional di Islamabad tahun 1983. Tahun 1990, pengarangnya memperoleh bintang kehormatan dari Presiden Hosni Mubarak - Mesir
Latar Belakang Perkawinan Nabi SAW
Abbas Jamal
Yayasan Emiliyyatil Abbasiah, Jakarta, 1999
Pembahasan akan dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian pertama membahas istri2 dan budak Rasulullah yang berparas cantik dan bertubuh molek, sementara bagian kedua membahas istri2 Rasulullah yang biasa2 saja, atau tidak terdapat informasi mengenai kecantikannya.
ISTRI DAN BUDAK YANG CANTIK / MUDA
1. Aisha
Aisha adalah anak Abu Bakar yang dinikahi oleh Muhammad saat berusia 6 atau 7 tahun, dan sudah disetubuhi oleh Muhammad saat berusia 9 tahun. Sedangkan Muhammad sendiri saat itu telah berumur 50 tahun, menyetubuhi Aisha ketika berumurnya 53 tahun.
… Rasulullah … menikah dengan Aisyah ….. Ketika itu Aisyah berumur enam tahun. Kemudian pada bulan Syawal tahun pertama hijrah, beliau mulai menggaulinya, di Madinah. Ketika itu Aisyah berumur sembilan tahun. (Mubarakfury, halaman 185)
Diceritakan oleh Aisha: Bahwa Nabi menikahinya ketika ia berusia enam tahun dan berhubungan suami istri ketika dia berusia sembilan tahun, dan dia tetap menjadi istrinya selama sembilan tahun (yaitu sampai kematian Nabi). (Hadis Bukhari 62:64)
Para sejarawan dan ulama Islam awal sepakat mengenai Muhammad yang berhubungan badan dengan Aisha yang berusia 9 tahun. Namun karena belakangan pernikahan muda ini bertentangan dengan etika modern maka muncul tafsir2 baru mengenai usia Aisha saat berhubungan badan dengan Muhammad, hal yang akan dibahas di artikel lain di situs ini.
Pernikahan ini diperkitakan terjadi pada tahun 620 M, beberapa bulan setelah kematian Khadijah, istri pertama Muhammad. Ketika Muhammad wafat, dia berumur 18 tahun, ia meninggal diumur 57 tahun.
2. Hafsah
Hafsah adalah putri dari Umar. Sebelum menikah dengan Muhammad, Hafsah telah menikah dengan Khunais yang gugur saat perang Uhud. Pernikahan dengan Muhammad dilakukan sekitar 7 bulan setelah Hafsah menjanda.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Cetakan Kelima, 1980
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html
BAGIAN KEEMPATBELAS: ANTARA BADR DAN UHUD
Sebelum itu Hafsha adalah isteri Khunais – termasuk orang yang mula-mula dalam Islam - yang sudah meninggal tujuh bulan lebih dulu sebelum perkawinannya dengan Muhammad.
Usia Hafsah sendiri saat Khunais gugur baru 18 tahun, yang berarti dia dinikahi Muhammad saat berusia sekitar 19 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 38
Khunais gugur sebagai pahlawan syuhada dalam perang Uhud, maka tinggallah Hafsah sebagai janda mujahidin dalam usia 18 tahun.
Hafsa dinikahi Muhammad di tahun 625, 3 bulan setelah migrasi ke Medinah. Dia berumur 19 tahun dan Muhammad berumur 55 tahun ketika menikah. Dia hidup bersama Muhammad selama 8 th. Meninggal ditahun 669 pada umur 63.
3. Zainab bint Jash
Zainab, adalah menantu Muhammad, semula ia adalah istri dari anak angkat Muhammad. Kenyataan bahwa Muhammad menjadikan wanita ini sebagai istrinya merupakan masalah bagi banyak orang termasuk kaum Muslim sendiri. Wanita inilah satu-satunya yang dijodohkan Allah kepada Muhammad serta membukukannya dalam Al-Qur’an. Padahal ia tadinya adalah istri dari Zaid bin Haritha yang adalah anak angkat Muhammad sendiri.
Sumber :
Lings, halaman 341 – 342 :
Suatu hari, nabi pergi kerumah Zaid …. Ketika beliau datang Zaid sedang tidak ada di rumah. Zainab, karena tidak menyangka akan ada tamu diwaktu-waktu tersebut, sedang berpakaian seadanya. ….. Zainab lari kepintu tanpa mengenakan alas kaki untuk mempersilahkan nabi masuk dan menunggu hingga suaminya kembali. “Dia sedang tidak ada hai Rasulullah” katanya, tetapi demi bapak dan ibuku, silahkan masuk”. Saat Zainab berdiri dipintu, ia tampak berseri-seri dan riang gembira, dan nabi kagum oleh kecantikannya’.
Atau penuturan yang berikut.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 55
Tapi apa lacur, sedang baginda nabi mengucapkan asalamu’alaikum sebagaimana lazimnya berliau bertamu, maka yang menjawab adalah Zainab istri Zaid yang dalam keadaan sedang terburu-buru membetulkan pakaiannya yang belum sempurna terpakai. Tentu saja hal ini berakibat tampaknya sebagian aurat Zainab oleh Rasulullah… Setengah riwayat menyatakan bahwa Zainab dalam keadaan berpakaian tipis ……
Menurut Encyclopedia Wikipedia, Zainab lahir 593 dan dinikahi Muhammad sekitar 628 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Zaynab_bint_Jahsh
Zaynab bint Jahsh (born c. 593) …… The estimation places the marriage in 628.
Berarti saat dinikahi oleh Muhammad yang berumur 58 tahun, Zainab berusia sekitar 35 tahun. Yah, belum tua rentalah. Masih kira-kira sekitar usia Paramitha Rusady saat bercerai dari Gunawan. Dan jelas Zainab adalah wanita cantik yang dilihat oleh Muhammad dalam kondisi berpakaian seadanya dan tipis lagi sehingga Muhammad tidak dapat menahan nafsunya untuk menikahi Zainab. Dia meninggal tahun 641. Dia menjadi istri pertama yang meninggal setelah kematian Muhammad.
4. Safiah
Dalam peperangan di Khaibar, pasukan Islam menaklukkan kaum Yahudi Khaibar. Akibat peperangan tersebut Safiah yang baru berusia 17 tahun kehilangan suaminya yang bernama Kinanah yang baru menikahinya 1 bulan. Safiah yang cantik jelita kemudian diambil sebagai istri oleh Muhammad.
Sumber :
Lings, halaman 427, 429
Bukan wanita itu saja yang kehilangan ayah dan suaminya ditangan kaum muslim. Diantara para tawanan yang ditahan karena Kinanah menyembunyikan hartanya itu ada seorang janda, Safiah putrid Huyay…. Janda itu berusia tujuh belas tahun dan baru menikah dengan Kinana satu dua bulan sebelum Nabi berangkat dari Madinah. ……
Pusat keprihatinan istri-istri nabi adalah hadirnya sosok yang tidak diduga dirumah tangga mereka, Safiah yang belia dan cantik…….. Aisah menanyakan kepada Umm Salamah tentang teman baru mereka itu, “Ia memang benar-benar cantik”, kata Umm Salamah, “dan Rasulullah sangat mencintainya”
Safiah sebetulnya telah diambil oleh Dihyah, namun setelah Muhamamd SAW melihat betapa cantiknya Safiyah maka diambilnya Safiyah dari tangan Dihyah.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 561 – 562
Dihyah bin Khalifah al Kalabi muncul dan berkata, “Wahai nabi Allah, berikanlah kepadaku satu tawanan wanita.” Beliau berkata,”Pergilah dan ambil satu tawanan wanita.” Dihyah kemudian mengambil Safiyah binti Huyay. Setelah itu datang seseorang kepada Nabi dan berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah anda memberikan Safiyah putri pemimpin bani Quraizah dan bani Nadhir kepada Dihyay? Safiyah hanya pantas milik anda.” “Panggil dia bersama Safiyah!” kata beliau. Dihyah datang bersama Safiyah. Setelah memandangi Safiyah, nabi berkata kepada Dihyah, “Ambillah tawanan wanita selainnya!”.
Setelah melihat betapa cantiknya Safiyah yang masih berusia 17 tahun, Muhamamad dengan teganya mengambil Safiyah dari Dihyah. Safiyah menikah, diumur 17 tahun dengan Muhammad 58 tahun, pada hari yang sama ketika dia menyaksikan ayah dan suaminya dipancung oleh Muhammad. Dia bersama Muhammad selama 4 tahun, berumur 21 ketika sang nabi mati. Dia menjadi janda selama 39 tahun, meninggal ditahun 673 pada umur 60.
5. Juwariya
Dalam salah satu peperangannya, pasukan Islam berhasil mengalahkan suku Mustaliq yang dipimpin oleh Harits, anaknya yang bernama Juwariya menjadi tawanan. Dalam salah satu kesempatan Juwariya ingin menemui Muhammad SAW untuk membicarakan pembebasannya. Saat itu Muhammad SAW sedang berada di rumah Aisah dan solusi yang diajukan Muhammad SAW setelah melihat kecantikan Juwariya adalah dengan menikahinya.
Sumber :
Lings, halaman 386 – 387
Aisah yang membukakan pintu bagi Juwariya, yang setelah itu menuturkan, “Juwariya wanita yang sangat cantik. Siapapun lelaki yang melihatnya, pasti terpikat olehnya. Dan ketika aku melihatnya dipintu kamarku, aku diliputi perasaan was-was karena aku tahu, nabi akan melihat wanita ini seperti yang kulihat.” Kekuatiran Aisah terwujud karena nabi Muhammad memang menawarkan untuk menikahinya, dikatakan oleh nabi Muhammad : “Aku akan menebus pembebasanmu dan menikahimu.” Juwariya menerima pernikahan ini dengan senang hati.
Perang dengan bani Mustaliq terjadi pada tahun 6 H.
Sementara Juwariya meninggal pada tahun 56 H dalam usia 70 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 65
Beliau wafat pada bulan Raiul Awal tahun 56 H dalam usia 70 tahun.
Dari sumber buku Abbas Jamal diatas, tidak disebutkan bahwa Juwaria pernah menikah sebelumnya, jadi sangat mungkin masih perawan ting-ting. Muhammad menikahinya ditahun 628, ketika ia berumur 58 dan Juwairiah 20 tahun. Pernikahan terjadi setelah pernikahan Muhammad dengan Zainab Binti Jahsh. Dia menikah dengan Muhammad selama 4 tahun, dan hidup selama 39 tahun lagi setelah kematian Muhammad. Dia mati ditahun 670. Dia seorang Yahudi.
6. Mariah Qibtidaiya
Maria adalah seorang budak wanita yang dihadiahkan oleh seorang gubernur Mesir kepada Muhammad dan dia adalah seorang wanita yang cantik.
Sumber :
Lings, 439 – 440
Surat nabi kepada Muqawqis yang mengajaknya agar memeluk Islam ditolak, tetapi pemerintah Mesir membalas dengan mengirimkan hadiah yang banyak : seribu keeping emas, dua puluh jubha terbuat dari bahan yang bagus, seekor bagal, seekor keledai betina, dan hadiah persembahan dua budak Kristen Koptik Mesir yang dikawal oleh seorang pertapa tua. Kedua gadis itu bersaudara, Maria dan Sirin, dan keduanya sama-sama cantik, tapi Maria lebih cantik lagi dan nabi sangat mengaguminya. Sirin dinikahkan dengan Hassan ibn Tsabit dan Maria dinikahi nabi sendiri. Ia ditempatkan dirumah yang dahulu dihuni Safiah … Disanalah nabi mengunjunginya siang dan malam. Namun istri-istrinya menjadi cemburu secara terang-terangan hingga Maria menjadi tidak nyaman. Akhirnya ia ditempatkan di Madinah atas. Pada mulanya Aisah dan istri lainnya merasa lega, tapi mereka segera merasa sia-sia, karena nabi tetap saja berkunjung kepada Maria, dan bertambah jarak justru memperlama ketidakhadiran nabi dari sebelumnya.
Jika bukan untuk nafsu tentu saja Muhammad akan memilih yang lebih jelek dan tidak akan dikunjungi siang dan malam sampai istri-istrinya protes atas ketidakadilan Muhammad..
Status Maria sendiri tidaklah jelas, apakah dia dinikahi oleh Muhammad atau tetap sebagai budak. Usianya saat dinikahi Muhammad tidak dapat dipastikan, ada yang menyebutkan sekitar 20 tahun. Dan karena diberikan sebagai hadiah, dapat diyakini kalau Maria adalah perawan karena mana mungkin sang gubernur menghadiahkan janda yang sudah tua renta kepada Muhammad.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Maria_al-Qibtiyya
Tahun kelahirannya tidak diketahui, meskipun sangat mungkin dia masih muda saat dihadiahkan. Beberapa sumber Islam menyatakan bahwa dia berusia 20 tahun, dan Muhammad 60 tahun waktu menyetubuhinya.
Malangnya Maria sendiri tidak berusia panjang, dia meninggal lima tahun setelah meninggalnya Muhammad SAW.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 82
Tinggallah Maria hidup sendirian. Kehidupannya banyak menutup diri dari pergaulan. Hanya saja banyak berziarah ke makam suami dan anaknya, kadangkala berkunjung ke kediaman kakaknya Sirin. Lima tahun sesudah wafatnya Rasulullah disusul lagi dengan wafatnya Maria Kibtiah, tepatnya tahun ke 16 H.
Pernikahan itu sangat mungkin terjadi sekitar tahun 7 / 8 H, disusul dengan meninggalnya Ibrahim (anak Muhammad dengan Maria) ditahun 10 H dan Muhammad meninggal ditahun 11 H. Berarti Maria meninggal diusia sekitar 26 tahun. Masih sangat muda. Mungkin saja dia tertekan dengan kehidupannya ditanah Arab sehingga tidak berumur panjang.
7. Hindun binti Abu Umaiyah / Ummu Salamah
Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 45 – 46 dan 50. Hindun adalah janda dari Abu Salmah yang memiliki 4 oang anak. Abu Salmah sendiri meninggal di tahun 4 H. Setelah menjanda banyak pria yang ingin meminang Hindun diantaranya adalah Abu Bakar dan Umar. Namun pinangan kedua pria ini ditolak oleh Hindun. Kemudian barulah Muhammad mengajukan pinangan yang diterima oleh Hindun. Pernikahan dilaksanakan tahun 4 H bulan Syawal. Hindun meninggal sekitar tahun 59 H dalam usia 84 tahun.
Namun sumber Encyclopedia Wikipedia menyebutkan bahwa Hindun lahir sekitar tahun 596 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Umm_Salama_Hind_bint_Abi_Umayya
Hind bint Abi Umayya (c. 596 - 680), also called as Umm Salama (Mother of Salama)
Jika ini benar berarti saat dinikahi Muhammad ditahun 4 H, Hindun berusia 626 – 596 = 30 tahun. Jadi dia berumur 30 dan Muhammad 56 ketika mereka menikah. Fakta bahwa banyak pria ingin menikahi Hindun adalah karena dia adalah wanita yang cantik.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 47
Ummu Salamah ini disamping cantik, cerdas orangnya, cekatan dalam banyak hal, berwibawa dan mempunyai wawasan berpikir yang luas.
Karenanya tidak heran jika Abu Bakar, Umar dan Muhammad pun terpesona melihat kecantikan Hindun. Jika penuturan Wikipedia benar, berarti Hindun mungkin seperti seorang Alya Rohali, janda yang berusia sekitar 30 tahunan dan masih cantik. Dia berumur lebih panjang dari semua istri2 Muhammad. Meninggal diumur 84 th.
8. Raihana
Dalam perang melawan kaum Yahudi bani Quraizah, pasukan Islam memancung sekitar 700 laki-laki dan membiarkan wanita dan anak-anak. Satu dari wanita yang menjadi janda adalah Raihana yang sangat cantik.
Sumber :
Lings, halaman 374
Sedangkan wanita dan anak-anak lainnya, berikut harta bendanya dibagi-bagikan kepada setiap orang yang ikut serta dalam pengepungan itu. Sebagian besar tawanan ditebus oleh bani Nadhir di Khaybar. Sementara bagian nabi, beliau memilih Raihana, putrid Zayd dari Nadhir yang dinikahkan dengan lelaki Qurayzah. Ia sangat cantik dan tetap menjadi budak nabi sampai meninggal dunia lima tahun kemudian …. Setelah jelas bahwa Raihana tidak hamil, nabi menemuinya dan menawarinya untuk dibebaskan dan dijadikan sebagai istrinya. Namun ia menjawab, “Hai Rasulullah, biarkanlah aku berada dalam kekuasaannu. Itu akan lebih mudah bagiku dan bagimu.”
Saat meninggal Raihana tetap memilih status sebagai budak, dia menolak untuk dinikahi oleh Muhammad.
Ada satu pelajaran moral yang menyedihkan disini.
Sumber :
Lings, halaman 373
Pagi harinya, Nabi memerintahkan agar menggali parit yang panjang, dalam dan sempit dilokas ipasar. Kaum pria, semuanya kira-kira 700 orang dibagi dalam beberapa kelompok kecil, dan setiap kelompok disuruh duduk disepanjang parit yang akan menjadi tmpat pemakaman mereka. Kemudian Ali, Zubayr dan para sahabat lain yang lebih muda memenggal kepala mereka, masing-masing dengan sabetan pedang.
Bani Quraizha dimusnahkan oleh Muhammad SAW dengan membunuh seluruh kaum lelakinya, termasuk suami Raihana. Kemudian dengan entengnya Muhammad meniduri Raihana.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Raihana dan tekanan jiwa yang harus dia hadapi sehingga tidak mengherankan jika Raihana tidak berusia panjang dimana dia meninggal 5 tahun setelah kejadian pemusnahan bani Quraizah.
Tidak jelas berapa usia Raihana saat disetubuhi oleh Muhammad, yang pasti tentu masih muda dan sangat cantik. Mungkin seperti Wulan Guritno yang sekalipun pernah menjanda namun masih cantik sekali.
ISTRI-ISTRI YANG TIDAK CANTIK
Diatara istri-istri Muhammad memang ada yang berusia “tua” dan tidak dilaporkan cantik, (atau tidak ada laporan mengenai raut wajahnya sama sekali)
1. Khadijah
Khadijah yang menikahi Muhammad (25 tahun) saat dia sudah berusia 40 tahun dan adalah seorang janda kaya raya.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 65 – 66
Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita pedagang yang mulia dan kaya raya…..Pernikahan itu berlangsung 2 bulan setelah kepulangan beliau dari Syam …. Ketika itu,Khadijah berusia 40 tahun dan ditengah-tengah kaumnya, Khadijah termasuk yang terbaik dari segi nasab, kekayaan dan pemikiran.
Yah, memang seperti pucuk dicinta ulam tiba : Muhammad seorang pemuda miskin yang bekerja bagi Khadijah, dinikahi majikannya yang janda kaya raya dan pengusaha sukses. Sebelum kematian Khadijah, Muhammad tidak melakukan polygami dengan wanita manapun.
2. Saudah
Muhammad menikahi Saudah di tahun 10 kenabian. Tidak jelas berapa usia Saudah saat menikah dengan Muhammad SAW. Saudah meninggal tahun 54 H dalam usia sangat lanjut.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 18
Beliau wafat tahun 54 H yang berarti 44 tahun sudah nabi wafat dalam umur yang begitu lanjut ….
Jika kita asumsikan Saudah meninggal diusia 90 tahun, berarti saat dia dinikahi oleh Muhammad berusia 90 – 54 = 36 tahun.
Saudah sendiri adalah wanita yang tidak menarik dan berbadan besar (gemuk).
Sumber :
Sahih Muslim
Book 026, Hadith Number 5395.
Aisha melaporkan …….. Dia adalah wanita yang amat besar, lebih tinggi diantara wanita, dan dia tidak dapat menyembunyikan dirinya dari siapapun yang telah mengenalnya.
Dia tidak muda ataupun cantik. Dia perempuan yang tepat untuk mengurus anak2 Muhammad yang masih kecil setelah kematian Khadijah. Mereka menikah ditahun 620.. Dia seorang janda. Dia hidup hingga akhir masa kejayaan Kalifah Umar.. Dikisahkan bahwa Saudah harus menyerahkan ‘jatah malam’nya bersama Muhammad untuk diberikan pada Aisha, jika tidak ia diancam diceraikan. Rencana Muhammad menceraikan Saudah dibatalkan setelah Saudah rela memberikan “jatah sexnya” kepada Aisha sebagaimana terekam dalam QS 4 : 128 …. Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) …..
Berikut latar belakang ayat diatas sesuai tafsir Ibn Kathir.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.alim.org/library/quran/AlQuran-tafsir/TIK/4/128
Dan penyelesaian ini lebih baik dari perceraian. Sebagai contoh, Rasulullah mempertahankan Saudah binti Zamah sebagai istrinya setelah Saudah menawarkan untuk memberikan jatah harinya kepada Aisha. Dengan mempertahankan Saudah sebagai istrinya, umatnya bisa mengikuti penyelesaian seperti ini. Karena penyelesaian dan perdamaian lebih baik bagi Allah dibabingkan perceraian.
Tafsir diatas tidak menuliskan kenapa Muhammad mau menceraikan Saudah. Kita bisa melihat alasannya dalam sahih Muslim berikut yaitu karena Saudah sudah tua.
Sumber :
Sahih Muslim, Book 008, Hadith Number 3451.
… Ketika dia (Saudah) menjadi tua, dia telah memberikan jatah harinya bersama Rasulullah kepada Aisha ….
Atau Sahih Bukhari berikut
Sumber :
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/047.sb
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)
Jadi begitukan sikap melindungi istri yang tua dan jelek??.
Apa kesalahan Saudah??
Kesalahan Saudah adalah karena dia tua dan berbadan besar, mungkin cenderung gemuk dan tidak lezat seperti tharid ala Aisha. Saat sudah tua dan tidak menarik, terus diancam cerai oleh Muhammad agar yang bersangkutan dapat terbebas dari kewajiban untuk memenuhi hasrat seksual sang istri dan berpaling ke istri lainnya yang jauh lebih muda.
3. Zainab binti Khuzaimah
Zainab adalah janda dari Ubaid bin Haris yang meninggal saat perang Uhud. Pernikahan dengan Muhammad dilakukan sekitar 4 bulan atau 8 bulan sebelum Zainab meninggal pada tahun 4 H diusia 30 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 43
Pergaulan rumah tangga Rasulullah dengan Zainab tidaklah berlansung lama. Setengah riwayat mengatakan hanya selama 8 bulan, ada pula yang menyampaikan sekitar 4 bulan saja. …. Para sejarawan mengatakan bahwa Zainab meninggal dalam usia 30 tahun pada tahun ke 4 hijrah.
4. Ramlah binti Abu Sufyan / Ummu Habibah
Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 72 - 74.
Ramlah adalah anak Abu Sufyan yang dinikahkan dengan Abdullah bin Jahasy yang dikaruniai seorang anak perempuan. Mereka termasuk golongan yang ikut hijrah ke Habasyah (Ethopia). Namun di Habasyah Abdullah bin Jahasy pindah agama menjadi Nasrani dan jadilah Ramlah hidup sendiri. Pernikahan dengan Muhamamad sendiri terjadi ditahun 7 H, saat itu Ramlah telah berusia 40 tahun.
Namun uniknya lagi-lagi sumber Encyclopedia Wikipedia memberikan data yang lebih muda.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Ramlah_bint_Abi-Sufyan
Ramlah binti Abi-Sufyan, aka Umm Habiba, was the daughter of Abu Sufyan. She was born c. 595 and died in 662 or 666.
Jika data Wikipedia benar maka usia Ramlah saat dinikahi oleh Muhammad ditahun 7 H adalah 629 – 595 = 34 tahun.
5. Maimunah
Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 84 - 86.
Maimunah adalah istri terakhir Muhammad SAW. Berasal dari keluarga bangsawan Quraish. Saat Muhammad SAW melakukan ibadah haji ditahun 7 H, maka oleh pamannya yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib diusulkan agar Muhammad menikahi Maimunah yang akan menguatkan ikatan persaudaraan. Muhammad setuju dan pernikahan dilakukan di Saraf sektiar 10 km dari Mekah. Usia Maimunah saat itu sekitar 30 tahun.
Maimunah adalah janda dari Aba Rahim bin Abdi I’zzi
Sumber :
Buku Pintar Agama Islam
Syamsul Rijal Hamid
Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 102
Maimunah binti Al-Harits Al Hilaliyah, istri terakhir nabi, seorang janda dari Aba Rahim bin Abdi I’zzi
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Setidaknya 7 orang wanita yang dinikahi / dijadikan gundik Muhammad adalah wanita-wanita yang digambarkan “cantik” dan “sangat cantik”
2. Usia mereka saat bersetubuh dengan Muhammad adalah :
a. Aisha, usia 9 tahun, status perawan, manis dan lezat seperti tharid
b. Zainab binti Jash, usia 35 tahun, janda, super cantik
c. Safiya, usia 17 tahun, janda, cantik
d. Juwariya, usia 20 tahun, perawan , cantik
e. Mariah, usia 20 tahun, perawan, cantik
f. Hindun, usia 30 tahun, janda, cantik
g. Raihana, usia tidak diketahui, janda, cantik
h. Khadijah = 40 tahun, status janda, kaya raya
i. Saudah = kira-kira 36 tahun, status janda, badan besar (gemuk), hendak dicerai Muhammad SAW
j. Zainab binti Khuzaimah = 30 tahun, status janda
k. Ramlah = 34 tahun, status janda
l. Maimunah = 30 tahun, status janda
3. Salah satu pertimbangan Muhammad memilih wanita adalah seks, dan ini adalah wajar, terbukti Muhammad tidak memiliki gairah terhadap Saudah yang mulai tua dan badannya besar (gemuk), ia menikahinya untuk membantu mengurus anak2nya usai kematian Khadijah, hingga akhirnya setelah mendapat yang muda ia berniat menceraikannya, karenanya siang dan malam menghabiskan waktunya dengan Mariah yang cantik jelita dan masih muda.
4. Muhammad jelas menyukai wanita-wanita cantik, terbukti dari komentar Aisha saat berjumpa dengan Juwariya, saat memilih Mariah yang lebih cantik dari Siren dan saat merebut Safiah dari Dihyah.
5. Wanita2 diatas hanyalah wanita2 yang secara jelas dikisahkan sebagai istri Muhammad. Diluar itu banyak wanita lain yang diceritakan berhubungan dengan Muhammad. Wanita tersebut antara lain:
a. Fatima al-Aliya bint Zabyan al-Dahhak (diceraikan)
b. Mulayka bint Kaab (diceraikan)
c. Asma bint Al-Numan (diceraikan)
d. Amra bint Yazid (diceraikan)
e. Khawla bint Hudhayl
f. Sana al-Nashat bint Rifaa (Asma) ibn As-Salt
g. Umra bint Rifaa
h. Jamra bint Al-Harith
i. Al-Shanba’ bint Amr
j. Qutayla (Habla) bint Qays
k. Fakhita (Umm Hani) bint Abi Talib
l. Habiba bint Sahl
m. Khawla bint Hakim
n. Dubaa bint Amir
o. dll
6. Nilai moral Muhammad dalam urusan dengan wanita ternyata harus dibangun dengan propaganda bahwa 11 istrinya tua renta dan tidak cantik.
Jumlah wanita yang seringkali disebut sebagai istri Muhammad adalah 11 orang, meski demikian terdapat riwayat mengenai 8 wanita lain yang berhubungan badan dengan Muhammad, hingga jumlahnya menjadi 19 orang. Diluar wanita2 tersebut, Muhammad juga seringkali mengajukan lamaran pernikahan namun mendapatkan penolakan, seperti terhadap Fakhita (Umm Hani) bint Abi Talib, Dubaa bint Amir, dsb.
Bagian terpenting, yang senantiasa diulang2 oleh ulama2 adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhammad adalah terutama dengan janda2 tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk tujuan nafsu.
Kutipannya adalah sebagai berikut :
Sumber: Buku Pintar Agama Islam
Syamsul Rijal Hamid
Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99
Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta
Namun jika kita melihat usia wanita2 ini, menjumlahkannya, dan mengambil rata2nya, maka usia rata2 istri/budak Muhammad adalah 23 tahun, dan ini tentu bukanlah dalam kategori tua renta. Muhammad menikah secara monogami dengan Khadijah, istri pertamanya, setelah kematian Khadijah barulah ia melakukan polygami. Mengapa Muhammad memiliki pernikahan monogami dengan Khadijah, tentu akan banyak penafsiran, mengenai hal ini akan dibahas secara lebih detail pada artikel mengenai Khadijah.
Berikut ini adalah daftar wanita2 Muhammad;
Kutipan utama diambil dari buku2 :
Sejarah Hidup Muhammad
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press, Jakarta, 2002
Buku ini adalah pemenang pertama sayembara penulisan Sirah Nabawiyah yang diselenggarakan oleh Rabithah Alam Islami yang berkedudukan di Mekah.
Muhammad - Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik
Martin Lings
Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2002.
Buku ini telah mendapat penghargaan dari pemerintah Pakistan dan terpilih sebagai biografi Nabi Muhammad yang terbaik dalam bahasa Inggris saat Konferensi Sirah Nasional di Islamabad tahun 1983. Tahun 1990, pengarangnya memperoleh bintang kehormatan dari Presiden Hosni Mubarak - Mesir
Latar Belakang Perkawinan Nabi SAW
Abbas Jamal
Yayasan Emiliyyatil Abbasiah, Jakarta, 1999
Pembahasan akan dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian pertama membahas istri2 dan budak Rasulullah yang berparas cantik dan bertubuh molek, sementara bagian kedua membahas istri2 Rasulullah yang biasa2 saja, atau tidak terdapat informasi mengenai kecantikannya.
ISTRI DAN BUDAK YANG CANTIK / MUDA
1. Aisha
Aisha adalah anak Abu Bakar yang dinikahi oleh Muhammad saat berusia 6 atau 7 tahun, dan sudah disetubuhi oleh Muhammad saat berusia 9 tahun. Sedangkan Muhammad sendiri saat itu telah berumur 50 tahun, menyetubuhi Aisha ketika berumurnya 53 tahun.
… Rasulullah … menikah dengan Aisyah ….. Ketika itu Aisyah berumur enam tahun. Kemudian pada bulan Syawal tahun pertama hijrah, beliau mulai menggaulinya, di Madinah. Ketika itu Aisyah berumur sembilan tahun. (Mubarakfury, halaman 185)
Diceritakan oleh Aisha: Bahwa Nabi menikahinya ketika ia berusia enam tahun dan berhubungan suami istri ketika dia berusia sembilan tahun, dan dia tetap menjadi istrinya selama sembilan tahun (yaitu sampai kematian Nabi). (Hadis Bukhari 62:64)
Para sejarawan dan ulama Islam awal sepakat mengenai Muhammad yang berhubungan badan dengan Aisha yang berusia 9 tahun. Namun karena belakangan pernikahan muda ini bertentangan dengan etika modern maka muncul tafsir2 baru mengenai usia Aisha saat berhubungan badan dengan Muhammad, hal yang akan dibahas di artikel lain di situs ini.
Pernikahan ini diperkitakan terjadi pada tahun 620 M, beberapa bulan setelah kematian Khadijah, istri pertama Muhammad. Ketika Muhammad wafat, dia berumur 18 tahun, ia meninggal diumur 57 tahun.
2. Hafsah
Hafsah adalah putri dari Umar. Sebelum menikah dengan Muhammad, Hafsah telah menikah dengan Khunais yang gugur saat perang Uhud. Pernikahan dengan Muhammad dilakukan sekitar 7 bulan setelah Hafsah menjanda.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Cetakan Kelima, 1980
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html
BAGIAN KEEMPATBELAS: ANTARA BADR DAN UHUD
Sebelum itu Hafsha adalah isteri Khunais – termasuk orang yang mula-mula dalam Islam - yang sudah meninggal tujuh bulan lebih dulu sebelum perkawinannya dengan Muhammad.
Usia Hafsah sendiri saat Khunais gugur baru 18 tahun, yang berarti dia dinikahi Muhammad saat berusia sekitar 19 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 38
Khunais gugur sebagai pahlawan syuhada dalam perang Uhud, maka tinggallah Hafsah sebagai janda mujahidin dalam usia 18 tahun.
Hafsa dinikahi Muhammad di tahun 625, 3 bulan setelah migrasi ke Medinah. Dia berumur 19 tahun dan Muhammad berumur 55 tahun ketika menikah. Dia hidup bersama Muhammad selama 8 th. Meninggal ditahun 669 pada umur 63.
3. Zainab bint Jash
Zainab, adalah menantu Muhammad, semula ia adalah istri dari anak angkat Muhammad. Kenyataan bahwa Muhammad menjadikan wanita ini sebagai istrinya merupakan masalah bagi banyak orang termasuk kaum Muslim sendiri. Wanita inilah satu-satunya yang dijodohkan Allah kepada Muhammad serta membukukannya dalam Al-Qur’an. Padahal ia tadinya adalah istri dari Zaid bin Haritha yang adalah anak angkat Muhammad sendiri.
Sumber :
Lings, halaman 341 – 342 :
Suatu hari, nabi pergi kerumah Zaid …. Ketika beliau datang Zaid sedang tidak ada di rumah. Zainab, karena tidak menyangka akan ada tamu diwaktu-waktu tersebut, sedang berpakaian seadanya. ….. Zainab lari kepintu tanpa mengenakan alas kaki untuk mempersilahkan nabi masuk dan menunggu hingga suaminya kembali. “Dia sedang tidak ada hai Rasulullah” katanya, tetapi demi bapak dan ibuku, silahkan masuk”. Saat Zainab berdiri dipintu, ia tampak berseri-seri dan riang gembira, dan nabi kagum oleh kecantikannya’.
Atau penuturan yang berikut.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 55
Tapi apa lacur, sedang baginda nabi mengucapkan asalamu’alaikum sebagaimana lazimnya berliau bertamu, maka yang menjawab adalah Zainab istri Zaid yang dalam keadaan sedang terburu-buru membetulkan pakaiannya yang belum sempurna terpakai. Tentu saja hal ini berakibat tampaknya sebagian aurat Zainab oleh Rasulullah… Setengah riwayat menyatakan bahwa Zainab dalam keadaan berpakaian tipis ……
Menurut Encyclopedia Wikipedia, Zainab lahir 593 dan dinikahi Muhammad sekitar 628 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Zaynab_bint_Jahsh
Zaynab bint Jahsh (born c. 593) …… The estimation places the marriage in 628.
Berarti saat dinikahi oleh Muhammad yang berumur 58 tahun, Zainab berusia sekitar 35 tahun. Yah, belum tua rentalah. Masih kira-kira sekitar usia Paramitha Rusady saat bercerai dari Gunawan. Dan jelas Zainab adalah wanita cantik yang dilihat oleh Muhammad dalam kondisi berpakaian seadanya dan tipis lagi sehingga Muhammad tidak dapat menahan nafsunya untuk menikahi Zainab. Dia meninggal tahun 641. Dia menjadi istri pertama yang meninggal setelah kematian Muhammad.
4. Safiah
Dalam peperangan di Khaibar, pasukan Islam menaklukkan kaum Yahudi Khaibar. Akibat peperangan tersebut Safiah yang baru berusia 17 tahun kehilangan suaminya yang bernama Kinanah yang baru menikahinya 1 bulan. Safiah yang cantik jelita kemudian diambil sebagai istri oleh Muhammad.
Sumber :
Lings, halaman 427, 429
Bukan wanita itu saja yang kehilangan ayah dan suaminya ditangan kaum muslim. Diantara para tawanan yang ditahan karena Kinanah menyembunyikan hartanya itu ada seorang janda, Safiah putrid Huyay…. Janda itu berusia tujuh belas tahun dan baru menikah dengan Kinana satu dua bulan sebelum Nabi berangkat dari Madinah. ……
Pusat keprihatinan istri-istri nabi adalah hadirnya sosok yang tidak diduga dirumah tangga mereka, Safiah yang belia dan cantik…….. Aisah menanyakan kepada Umm Salamah tentang teman baru mereka itu, “Ia memang benar-benar cantik”, kata Umm Salamah, “dan Rasulullah sangat mencintainya”
Safiah sebetulnya telah diambil oleh Dihyah, namun setelah Muhamamd SAW melihat betapa cantiknya Safiyah maka diambilnya Safiyah dari tangan Dihyah.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 561 – 562
Dihyah bin Khalifah al Kalabi muncul dan berkata, “Wahai nabi Allah, berikanlah kepadaku satu tawanan wanita.” Beliau berkata,”Pergilah dan ambil satu tawanan wanita.” Dihyah kemudian mengambil Safiyah binti Huyay. Setelah itu datang seseorang kepada Nabi dan berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah anda memberikan Safiyah putri pemimpin bani Quraizah dan bani Nadhir kepada Dihyay? Safiyah hanya pantas milik anda.” “Panggil dia bersama Safiyah!” kata beliau. Dihyah datang bersama Safiyah. Setelah memandangi Safiyah, nabi berkata kepada Dihyah, “Ambillah tawanan wanita selainnya!”.
Setelah melihat betapa cantiknya Safiyah yang masih berusia 17 tahun, Muhamamad dengan teganya mengambil Safiyah dari Dihyah. Safiyah menikah, diumur 17 tahun dengan Muhammad 58 tahun, pada hari yang sama ketika dia menyaksikan ayah dan suaminya dipancung oleh Muhammad. Dia bersama Muhammad selama 4 tahun, berumur 21 ketika sang nabi mati. Dia menjadi janda selama 39 tahun, meninggal ditahun 673 pada umur 60.
5. Juwariya
Dalam salah satu peperangannya, pasukan Islam berhasil mengalahkan suku Mustaliq yang dipimpin oleh Harits, anaknya yang bernama Juwariya menjadi tawanan. Dalam salah satu kesempatan Juwariya ingin menemui Muhammad SAW untuk membicarakan pembebasannya. Saat itu Muhammad SAW sedang berada di rumah Aisah dan solusi yang diajukan Muhammad SAW setelah melihat kecantikan Juwariya adalah dengan menikahinya.
Sumber :
Lings, halaman 386 – 387
Aisah yang membukakan pintu bagi Juwariya, yang setelah itu menuturkan, “Juwariya wanita yang sangat cantik. Siapapun lelaki yang melihatnya, pasti terpikat olehnya. Dan ketika aku melihatnya dipintu kamarku, aku diliputi perasaan was-was karena aku tahu, nabi akan melihat wanita ini seperti yang kulihat.” Kekuatiran Aisah terwujud karena nabi Muhammad memang menawarkan untuk menikahinya, dikatakan oleh nabi Muhammad : “Aku akan menebus pembebasanmu dan menikahimu.” Juwariya menerima pernikahan ini dengan senang hati.
Perang dengan bani Mustaliq terjadi pada tahun 6 H.
Sementara Juwariya meninggal pada tahun 56 H dalam usia 70 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 65
Beliau wafat pada bulan Raiul Awal tahun 56 H dalam usia 70 tahun.
Dari sumber buku Abbas Jamal diatas, tidak disebutkan bahwa Juwaria pernah menikah sebelumnya, jadi sangat mungkin masih perawan ting-ting. Muhammad menikahinya ditahun 628, ketika ia berumur 58 dan Juwairiah 20 tahun. Pernikahan terjadi setelah pernikahan Muhammad dengan Zainab Binti Jahsh. Dia menikah dengan Muhammad selama 4 tahun, dan hidup selama 39 tahun lagi setelah kematian Muhammad. Dia mati ditahun 670. Dia seorang Yahudi.
6. Mariah Qibtidaiya
Maria adalah seorang budak wanita yang dihadiahkan oleh seorang gubernur Mesir kepada Muhammad dan dia adalah seorang wanita yang cantik.
Sumber :
Lings, 439 – 440
Surat nabi kepada Muqawqis yang mengajaknya agar memeluk Islam ditolak, tetapi pemerintah Mesir membalas dengan mengirimkan hadiah yang banyak : seribu keeping emas, dua puluh jubha terbuat dari bahan yang bagus, seekor bagal, seekor keledai betina, dan hadiah persembahan dua budak Kristen Koptik Mesir yang dikawal oleh seorang pertapa tua. Kedua gadis itu bersaudara, Maria dan Sirin, dan keduanya sama-sama cantik, tapi Maria lebih cantik lagi dan nabi sangat mengaguminya. Sirin dinikahkan dengan Hassan ibn Tsabit dan Maria dinikahi nabi sendiri. Ia ditempatkan dirumah yang dahulu dihuni Safiah … Disanalah nabi mengunjunginya siang dan malam. Namun istri-istrinya menjadi cemburu secara terang-terangan hingga Maria menjadi tidak nyaman. Akhirnya ia ditempatkan di Madinah atas. Pada mulanya Aisah dan istri lainnya merasa lega, tapi mereka segera merasa sia-sia, karena nabi tetap saja berkunjung kepada Maria, dan bertambah jarak justru memperlama ketidakhadiran nabi dari sebelumnya.
Jika bukan untuk nafsu tentu saja Muhammad akan memilih yang lebih jelek dan tidak akan dikunjungi siang dan malam sampai istri-istrinya protes atas ketidakadilan Muhammad..
Status Maria sendiri tidaklah jelas, apakah dia dinikahi oleh Muhammad atau tetap sebagai budak. Usianya saat dinikahi Muhammad tidak dapat dipastikan, ada yang menyebutkan sekitar 20 tahun. Dan karena diberikan sebagai hadiah, dapat diyakini kalau Maria adalah perawan karena mana mungkin sang gubernur menghadiahkan janda yang sudah tua renta kepada Muhammad.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Maria_al-Qibtiyya
Tahun kelahirannya tidak diketahui, meskipun sangat mungkin dia masih muda saat dihadiahkan. Beberapa sumber Islam menyatakan bahwa dia berusia 20 tahun, dan Muhammad 60 tahun waktu menyetubuhinya.
Malangnya Maria sendiri tidak berusia panjang, dia meninggal lima tahun setelah meninggalnya Muhammad SAW.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 82
Tinggallah Maria hidup sendirian. Kehidupannya banyak menutup diri dari pergaulan. Hanya saja banyak berziarah ke makam suami dan anaknya, kadangkala berkunjung ke kediaman kakaknya Sirin. Lima tahun sesudah wafatnya Rasulullah disusul lagi dengan wafatnya Maria Kibtiah, tepatnya tahun ke 16 H.
Pernikahan itu sangat mungkin terjadi sekitar tahun 7 / 8 H, disusul dengan meninggalnya Ibrahim (anak Muhammad dengan Maria) ditahun 10 H dan Muhammad meninggal ditahun 11 H. Berarti Maria meninggal diusia sekitar 26 tahun. Masih sangat muda. Mungkin saja dia tertekan dengan kehidupannya ditanah Arab sehingga tidak berumur panjang.
7. Hindun binti Abu Umaiyah / Ummu Salamah
Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 45 – 46 dan 50. Hindun adalah janda dari Abu Salmah yang memiliki 4 oang anak. Abu Salmah sendiri meninggal di tahun 4 H. Setelah menjanda banyak pria yang ingin meminang Hindun diantaranya adalah Abu Bakar dan Umar. Namun pinangan kedua pria ini ditolak oleh Hindun. Kemudian barulah Muhammad mengajukan pinangan yang diterima oleh Hindun. Pernikahan dilaksanakan tahun 4 H bulan Syawal. Hindun meninggal sekitar tahun 59 H dalam usia 84 tahun.
Namun sumber Encyclopedia Wikipedia menyebutkan bahwa Hindun lahir sekitar tahun 596 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Umm_Salama_Hind_bint_Abi_Umayya
Hind bint Abi Umayya (c. 596 - 680), also called as Umm Salama (Mother of Salama)
Jika ini benar berarti saat dinikahi Muhammad ditahun 4 H, Hindun berusia 626 – 596 = 30 tahun. Jadi dia berumur 30 dan Muhammad 56 ketika mereka menikah. Fakta bahwa banyak pria ingin menikahi Hindun adalah karena dia adalah wanita yang cantik.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 47
Ummu Salamah ini disamping cantik, cerdas orangnya, cekatan dalam banyak hal, berwibawa dan mempunyai wawasan berpikir yang luas.
Karenanya tidak heran jika Abu Bakar, Umar dan Muhammad pun terpesona melihat kecantikan Hindun. Jika penuturan Wikipedia benar, berarti Hindun mungkin seperti seorang Alya Rohali, janda yang berusia sekitar 30 tahunan dan masih cantik. Dia berumur lebih panjang dari semua istri2 Muhammad. Meninggal diumur 84 th.
8. Raihana
Dalam perang melawan kaum Yahudi bani Quraizah, pasukan Islam memancung sekitar 700 laki-laki dan membiarkan wanita dan anak-anak. Satu dari wanita yang menjadi janda adalah Raihana yang sangat cantik.
Sumber :
Lings, halaman 374
Sedangkan wanita dan anak-anak lainnya, berikut harta bendanya dibagi-bagikan kepada setiap orang yang ikut serta dalam pengepungan itu. Sebagian besar tawanan ditebus oleh bani Nadhir di Khaybar. Sementara bagian nabi, beliau memilih Raihana, putrid Zayd dari Nadhir yang dinikahkan dengan lelaki Qurayzah. Ia sangat cantik dan tetap menjadi budak nabi sampai meninggal dunia lima tahun kemudian …. Setelah jelas bahwa Raihana tidak hamil, nabi menemuinya dan menawarinya untuk dibebaskan dan dijadikan sebagai istrinya. Namun ia menjawab, “Hai Rasulullah, biarkanlah aku berada dalam kekuasaannu. Itu akan lebih mudah bagiku dan bagimu.”
Saat meninggal Raihana tetap memilih status sebagai budak, dia menolak untuk dinikahi oleh Muhammad.
Ada satu pelajaran moral yang menyedihkan disini.
Sumber :
Lings, halaman 373
Pagi harinya, Nabi memerintahkan agar menggali parit yang panjang, dalam dan sempit dilokas ipasar. Kaum pria, semuanya kira-kira 700 orang dibagi dalam beberapa kelompok kecil, dan setiap kelompok disuruh duduk disepanjang parit yang akan menjadi tmpat pemakaman mereka. Kemudian Ali, Zubayr dan para sahabat lain yang lebih muda memenggal kepala mereka, masing-masing dengan sabetan pedang.
Bani Quraizha dimusnahkan oleh Muhammad SAW dengan membunuh seluruh kaum lelakinya, termasuk suami Raihana. Kemudian dengan entengnya Muhammad meniduri Raihana.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Raihana dan tekanan jiwa yang harus dia hadapi sehingga tidak mengherankan jika Raihana tidak berusia panjang dimana dia meninggal 5 tahun setelah kejadian pemusnahan bani Quraizah.
Tidak jelas berapa usia Raihana saat disetubuhi oleh Muhammad, yang pasti tentu masih muda dan sangat cantik. Mungkin seperti Wulan Guritno yang sekalipun pernah menjanda namun masih cantik sekali.
ISTRI-ISTRI YANG TIDAK CANTIK
Diatara istri-istri Muhammad memang ada yang berusia “tua” dan tidak dilaporkan cantik, (atau tidak ada laporan mengenai raut wajahnya sama sekali)
1. Khadijah
Khadijah yang menikahi Muhammad (25 tahun) saat dia sudah berusia 40 tahun dan adalah seorang janda kaya raya.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 65 – 66
Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita pedagang yang mulia dan kaya raya…..Pernikahan itu berlangsung 2 bulan setelah kepulangan beliau dari Syam …. Ketika itu,Khadijah berusia 40 tahun dan ditengah-tengah kaumnya, Khadijah termasuk yang terbaik dari segi nasab, kekayaan dan pemikiran.
Yah, memang seperti pucuk dicinta ulam tiba : Muhammad seorang pemuda miskin yang bekerja bagi Khadijah, dinikahi majikannya yang janda kaya raya dan pengusaha sukses. Sebelum kematian Khadijah, Muhammad tidak melakukan polygami dengan wanita manapun.
2. Saudah
Muhammad menikahi Saudah di tahun 10 kenabian. Tidak jelas berapa usia Saudah saat menikah dengan Muhammad SAW. Saudah meninggal tahun 54 H dalam usia sangat lanjut.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 18
Beliau wafat tahun 54 H yang berarti 44 tahun sudah nabi wafat dalam umur yang begitu lanjut ….
Jika kita asumsikan Saudah meninggal diusia 90 tahun, berarti saat dia dinikahi oleh Muhammad berusia 90 – 54 = 36 tahun.
Saudah sendiri adalah wanita yang tidak menarik dan berbadan besar (gemuk).
Sumber :
Sahih Muslim
Book 026, Hadith Number 5395.
Aisha melaporkan …….. Dia adalah wanita yang amat besar, lebih tinggi diantara wanita, dan dia tidak dapat menyembunyikan dirinya dari siapapun yang telah mengenalnya.
Dia tidak muda ataupun cantik. Dia perempuan yang tepat untuk mengurus anak2 Muhammad yang masih kecil setelah kematian Khadijah. Mereka menikah ditahun 620.. Dia seorang janda. Dia hidup hingga akhir masa kejayaan Kalifah Umar.. Dikisahkan bahwa Saudah harus menyerahkan ‘jatah malam’nya bersama Muhammad untuk diberikan pada Aisha, jika tidak ia diancam diceraikan. Rencana Muhammad menceraikan Saudah dibatalkan setelah Saudah rela memberikan “jatah sexnya” kepada Aisha sebagaimana terekam dalam QS 4 : 128 …. Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) …..
Berikut latar belakang ayat diatas sesuai tafsir Ibn Kathir.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.alim.org/library/quran/AlQuran-tafsir/TIK/4/128
Dan penyelesaian ini lebih baik dari perceraian. Sebagai contoh, Rasulullah mempertahankan Saudah binti Zamah sebagai istrinya setelah Saudah menawarkan untuk memberikan jatah harinya kepada Aisha. Dengan mempertahankan Saudah sebagai istrinya, umatnya bisa mengikuti penyelesaian seperti ini. Karena penyelesaian dan perdamaian lebih baik bagi Allah dibabingkan perceraian.
Tafsir diatas tidak menuliskan kenapa Muhammad mau menceraikan Saudah. Kita bisa melihat alasannya dalam sahih Muslim berikut yaitu karena Saudah sudah tua.
Sumber :
Sahih Muslim, Book 008, Hadith Number 3451.
… Ketika dia (Saudah) menjadi tua, dia telah memberikan jatah harinya bersama Rasulullah kepada Aisha ….
Atau Sahih Bukhari berikut
Sumber :
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/047.sb
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)
Jadi begitukan sikap melindungi istri yang tua dan jelek??.
Apa kesalahan Saudah??
Kesalahan Saudah adalah karena dia tua dan berbadan besar, mungkin cenderung gemuk dan tidak lezat seperti tharid ala Aisha. Saat sudah tua dan tidak menarik, terus diancam cerai oleh Muhammad agar yang bersangkutan dapat terbebas dari kewajiban untuk memenuhi hasrat seksual sang istri dan berpaling ke istri lainnya yang jauh lebih muda.
3. Zainab binti Khuzaimah
Zainab adalah janda dari Ubaid bin Haris yang meninggal saat perang Uhud. Pernikahan dengan Muhammad dilakukan sekitar 4 bulan atau 8 bulan sebelum Zainab meninggal pada tahun 4 H diusia 30 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 43
Pergaulan rumah tangga Rasulullah dengan Zainab tidaklah berlansung lama. Setengah riwayat mengatakan hanya selama 8 bulan, ada pula yang menyampaikan sekitar 4 bulan saja. …. Para sejarawan mengatakan bahwa Zainab meninggal dalam usia 30 tahun pada tahun ke 4 hijrah.
4. Ramlah binti Abu Sufyan / Ummu Habibah
Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 72 - 74.
Ramlah adalah anak Abu Sufyan yang dinikahkan dengan Abdullah bin Jahasy yang dikaruniai seorang anak perempuan. Mereka termasuk golongan yang ikut hijrah ke Habasyah (Ethopia). Namun di Habasyah Abdullah bin Jahasy pindah agama menjadi Nasrani dan jadilah Ramlah hidup sendiri. Pernikahan dengan Muhamamad sendiri terjadi ditahun 7 H, saat itu Ramlah telah berusia 40 tahun.
Namun uniknya lagi-lagi sumber Encyclopedia Wikipedia memberikan data yang lebih muda.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Ramlah_bint_Abi-Sufyan
Ramlah binti Abi-Sufyan, aka Umm Habiba, was the daughter of Abu Sufyan. She was born c. 595 and died in 662 or 666.
Jika data Wikipedia benar maka usia Ramlah saat dinikahi oleh Muhammad ditahun 7 H adalah 629 – 595 = 34 tahun.
5. Maimunah
Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 84 - 86.
Maimunah adalah istri terakhir Muhammad SAW. Berasal dari keluarga bangsawan Quraish. Saat Muhammad SAW melakukan ibadah haji ditahun 7 H, maka oleh pamannya yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib diusulkan agar Muhammad menikahi Maimunah yang akan menguatkan ikatan persaudaraan. Muhammad setuju dan pernikahan dilakukan di Saraf sektiar 10 km dari Mekah. Usia Maimunah saat itu sekitar 30 tahun.
Maimunah adalah janda dari Aba Rahim bin Abdi I’zzi
Sumber :
Buku Pintar Agama Islam
Syamsul Rijal Hamid
Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 102
Maimunah binti Al-Harits Al Hilaliyah, istri terakhir nabi, seorang janda dari Aba Rahim bin Abdi I’zzi
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Setidaknya 7 orang wanita yang dinikahi / dijadikan gundik Muhammad adalah wanita-wanita yang digambarkan “cantik” dan “sangat cantik”
2. Usia mereka saat bersetubuh dengan Muhammad adalah :
a. Aisha, usia 9 tahun, status perawan, manis dan lezat seperti tharid
b. Zainab binti Jash, usia 35 tahun, janda, super cantik
c. Safiya, usia 17 tahun, janda, cantik
d. Juwariya, usia 20 tahun, perawan , cantik
e. Mariah, usia 20 tahun, perawan, cantik
f. Hindun, usia 30 tahun, janda, cantik
g. Raihana, usia tidak diketahui, janda, cantik
h. Khadijah = 40 tahun, status janda, kaya raya
i. Saudah = kira-kira 36 tahun, status janda, badan besar (gemuk), hendak dicerai Muhammad SAW
j. Zainab binti Khuzaimah = 30 tahun, status janda
k. Ramlah = 34 tahun, status janda
l. Maimunah = 30 tahun, status janda
3. Salah satu pertimbangan Muhammad memilih wanita adalah seks, dan ini adalah wajar, terbukti Muhammad tidak memiliki gairah terhadap Saudah yang mulai tua dan badannya besar (gemuk), ia menikahinya untuk membantu mengurus anak2nya usai kematian Khadijah, hingga akhirnya setelah mendapat yang muda ia berniat menceraikannya, karenanya siang dan malam menghabiskan waktunya dengan Mariah yang cantik jelita dan masih muda.
4. Muhammad jelas menyukai wanita-wanita cantik, terbukti dari komentar Aisha saat berjumpa dengan Juwariya, saat memilih Mariah yang lebih cantik dari Siren dan saat merebut Safiah dari Dihyah.
5. Wanita2 diatas hanyalah wanita2 yang secara jelas dikisahkan sebagai istri Muhammad. Diluar itu banyak wanita lain yang diceritakan berhubungan dengan Muhammad. Wanita tersebut antara lain:
a. Fatima al-Aliya bint Zabyan al-Dahhak (diceraikan)
b. Mulayka bint Kaab (diceraikan)
c. Asma bint Al-Numan (diceraikan)
d. Amra bint Yazid (diceraikan)
e. Khawla bint Hudhayl
f. Sana al-Nashat bint Rifaa (Asma) ibn As-Salt
g. Umra bint Rifaa
h. Jamra bint Al-Harith
i. Al-Shanba’ bint Amr
j. Qutayla (Habla) bint Qays
k. Fakhita (Umm Hani) bint Abi Talib
l. Habiba bint Sahl
m. Khawla bint Hakim
n. Dubaa bint Amir
o. dll
6. Nilai moral Muhammad dalam urusan dengan wanita ternyata harus dibangun dengan propaganda bahwa 11 istrinya tua renta dan tidak cantik.