KEHANCURAN ISLAM TELAH TIBA
Dalam salah satu artikel, saya tulis:
Saya janjikan bila kita meneruskan kampanye untuk mengalahkan Islam dan cendekiawan Muslim, dalam waktu tidak lebih dari 25 tahun Islam akan dikalahkan. Islam akan runtuh, seperti komunisme. Ingat kata-kata saya hari ini, walaupun mungkin anda kira saya gila. Jika kita semua bekerja sama, terutama para ex-muslim (murtadin), kita akan bisa mengalahkan Islam lebih cepat dari perkiraan siapapun. Iran sudah hampir anti Islam. Lebih dari setengah orang Iran tidak lagi menyebut diri mereka Muslim.
Seorang teman saya yang meragukan apa yang saya percayai, menulis:
Dr. Sina, maafkan saya kalau sekiranya saya memboroskan waktu anda yang berharga. Tetapi 1 pemikiran yang baru saja menghantam saya. Anda katakan bahwa anda bisa memusnahkan Islam dengan kempanye ini dalam beberapa dekade saja.
Tapi Pak, apa anda yakin tentang ini? Agama yang terbukti bertahan selama 1400 tahun, apa bisa punah dalam beberapa dekade saja? Bagaimana mungkin itu bisa terjadi. Ya, anda bicara tentang sesuatu yang berkembang secara eksponensial. Ya tapi-kan tidak semua, terutama agama tersebut, tidak bisa diukur secara matematis.
Saya baca semua artikel anda, lagi dan lagi. Saya sungguh percaya bahwa anda bukanlah kelompok orang bermulut besar yang hanya ingin jadi pusat perhatian. Saya sudah bergabung selama 10 bulan dengan FFI, mengirimkan “Surat Untuk Umat Manusia” ke lebih dari 4000 orang (yang jumlahnya terus bertambah tiap hari) dan juga ikut bergabung dengan berbagai macam forum untuk menyampaikan pesan itu. Tetapi sekarang saya ragu. Bagaimana mungkin kita mencapai tujuan kita? Dulu anda katakan “Jika kita bekerja sama”, mengapa anda bilang “Jika” bila anda yakin pasti mencapai tujuan itu?
Dr. Sina, sebagai bagian dari pekerjaan, saya harus menjalin hubungan dengan berbagai macam tipe orang yang berbeda kewarganegaraan (juga mentalnya). Saya bisa menduga sifat orang saat saya bicara dengannya (dan membaca tulisan yang dibuatnya). Saya yakin, anda sungguh percaya bisa menghancurkan Islam. Tapi “Rahasia” apa sih yang anda punya yang belum anda buka, yang membuat anda begitu yakin?
Bisakah anda luangkan waktu dan menjawab pertanyaan saya? Saya bersedia menunggu, tapi tolong bantu saya menjawab keraguan ini.
(Antiterorisme)
Ini respon saya;
Temanku Antiterorisme,
Biar saya bantu anda menyingkirkan keraguanmu. Saya tidak pernah meng-klaim bahwa ”Saya bisa memusnahkan Islam”. Saya bukan Superman, saya cuma manusia biasa. Tanyakan saja pada kucing saya. Teman kecil yang selalu bersama saya, peliharaan saya yang justru selalu memperlakukan saya sebagai pembantunya. Jadi bisa anda lihatkan betapa sederhanya hidup saya.
Yang saya katakan adalah KITA akan memusnahkan Islam jika kita bekerja sama. Dari mana keyakinan ini datang? Saya yakin karena saya tahu Islam tidak lebih dari sekedar kebohongan sistematis. Walaupun kebohongan itu telah berumur 1400 tahun dan mempunyai 1.2 milyar pengikut. Namun demikian Islam tetaplah kebohongan. Sama seperti bangunan tinggi yang dibangun diatas pondasi pasir. Selama tidak ada yang mengusik pasir itu, maka bangunan itu aman. Tetapi sedikit saja usikan menyapu, maka bangunan tinggi itu akan runtuh.
Islam adalah kebohongan. Banyak yang mengira bahwa Kristus hanyalah tokoh fantasi dan sejarah Kristen hanyalah dongeng. Namun demikian saya percaya bahwa dulu pernah ada seseorang yang bernama Yesus. Walaupun ada sebagian cerita tentang dia yang saya yakin benar, tapi saya juga yakin bahwa sebagian cerita cuma dongeng. Cerita tentang dara yang melahirkan, orang yang berjalan di atas air, mengubah air jadi anggur, mungkin saja fiksi. Mungkin saja pengikut Yesus mula-mula menambahkan cerita itu untuk menarik perhatian orang banyak. Orang yang berpikiran sederhana tentunya gampang tertarik dengan cerita fantasi. Coba, mari kita sekarang singkirkanlah semua cerita yang tidak masuk akal itu, maka terlihat ajaran Kristen pada dasarnya tidaklah jelek, yang diajarkan adalah cinta kasih dan pengampunan. Sekarangpun, jika anda pergi ke psikolog, anda akan mandapat nasehat yang sama. Anda harus menghilangkan kemarahan hati, dan mencoba melihat sisi positif dari segalanya, dan mulai mengasihi. Kasihilah tetangga anda, teman anda, dan diri anda sendiri, kasihilah dunia ini, dan belajarlah untuk mengampuni. Tidak hanya mengampuni orang lain, tetapi ampuni juga diri anda sendiri.
Singkirkanlah semua cerita dalam Injil yang berbau fiksi, dan juga lupakanlah derma yang dibuat gereja, anda akan tetap melihat bahwa Kristen tetap mengajarkan hal yang baik. Menurut saya, Yesus mungkin saja seorang muda yang cukup nyentrik, sama seperti anda-lah. Ia jadi marah pada orang yang mengacaukan bait Tuhan. Tetapi lepas dari perilakunya, ajaran-nya bukan ajaran jahat. Walaupun dia mengaku seorang Rabi, dan menyebut dirinya Anak Allah. Tetapi ia tidak meninggikan diri lebih dari orang lain, karena menurut pandangannya, orang lain-pun bisa menjadi Anak Allah. OK, mungkin saja kemudian ada beberapa kisah tidak masuk akal ditambahkan pengikutnya dan bahkan dia dianggap sebagai Tuhan, tidak masalah bila anda abaikan itu semua. Singkirkan bagian fiksi dan hal-hal yg anda anggap mitos di dalam KeKristenan, anda akan tetap menemukan bahwa kekristenan adalah cinta.
Nah sekarang, apa yang tinggal dalam Islam, bila semua cerita yang tidak masuk akal disingkirkan? Sekali anda hilangkan kisah Muhammad membelah bulan dan perjalanan menuju surga loteng ke-7 untuk bernegoisasi dengan Allah tentang jumlah sholat yang harus dilakukan per hari, dan segala cerita semacam ini, anda akan temukan bahwa Islam cuma tinggal kebencian, kekerasan, dan teror. Seorang pembunuh berdarah dingin, tidaklah tahu arti cinta. Yang dimengertinya adalah ketakutan. Dan Islam dibangun di atas ketakutan.
Ketika anda bandingkan Muhammad dengan Yesus, maka tidaklah ada persamaan yang anda temukan. Yang satu adalah cerminan cinta kasih, sedangkan yang lain adalah cerminan permusuhan. Jelas ini tidak membandingkan hal yang sama, karena yang dibandingkan adalah 2 kutub yang berlawanan. Dengan pemikiran ini, maka jelaslah mengapa tidak mungkin membandingkan Islam dan Kristen.
Ada beberapa kebaikan dalam Kekristenan, yang membuatnya lebih unggul dan baik untuk terus dipertahankan. Walaupun sebagai seorang atheis dan rasionalis, saya selalu menyingkirkan hal berbau magis dari kekristenan, tapi tetap saya temukan keindahan dalam ajaran spiritualnya. Saya kadang mengkutip ajaran Yesus, walaupun tetap saya tidak percaya dia adalah Tuhan, tetapi lebih karena ajaran itu baik, “Kasihilah sesamamu”, “Ampunilah dosa orang lain agar dosamu juga diampuni”, “Biarlah orang yang tidak berdosa, yang pertama kali melemparkan batu untuk merajam perempuan yang berjinah”, “Hanya kebenaran yang akan me-merdeka-kanmu”, dan masih banyak lagi. Ini adalah ajaran yang sungguh sangat baik. Umat manusia di seluruh dunia diuntungkan dengan ajaran ini. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik, bila ajaran ini ditanamkan dalam hati seluruh umat manusia.
Kebanyakan ajaran lain, seperti Hindu, Budha, Yudaisme, Sikhim, Zoroastrianism, Bahasim, dll adalah gabungan dari baik dan jahat. Anda bisa umpamakan itu sebagai deposit batu mulia. Di sekelilingnya adalah tumpukan Lumpur, tetapi diantara lumpur itu ada kilau berlian.
Tetapi tidak ada sama sekali kebaikanpun di Islam. Islam bisa bertahan dengan menyebarkan rasa takut. Tidak hanya ajarannya yang jahat, tapi Muhammad adalah kejahatan. Suatu julukan yang jelas tidak melekat pada pendiri agama yang lain. Muhammad bisa anda bandingkan dengan Shoko Ashara dan Charles Manson. Jadi bisa anda lihatkan, perbedaan mencolok antara Islam dan agama yang lain.
Kita tentu tidak bisa menyingkirkan agama. Karena itu menyangkut kebutuhan manusia dalam bidang spiritual. Tiap manusia butuh jaminan bahwa hidupnya tidak hanya di dunia ini, tetapi juga di suatu tempat yang kekal bersama dengan yang dikasihinya. Tahun lalu, fosil manusia yang berusia 10 ribu tahun ditemukan, di sebelahnya terbaring fosil kucing. Hal ini menunjukkan bahwa makhluk kecil berbulu tersebut tidak saja teman semasa hidup, tetapi juga diharapkan di alam baka. Bisa disimpulkan kepercayaan tentang adanya hidup sesudah mati sudah ada sejak jaman purba.
Aku percaya bahwa agama akan bertahan selama ratusan atau bahkan ribuan tahun. Mungkin agama akan tetap ada sepanjang dunia ini ada. Tetapi Islam adalah cerita lain. Islam bukanlah agama, melainkan gerakan politik yang bertopengkan agama. Islam menjanjikan kehidupan kekal yang menyenangkan bagi pengikutnya yang bebal yang mau ikut berperang, membunuh, terbunuh secara ”terhormat”, demi melanjutkan ambisi gila pendirinya. Sangatlah mudah untuk mengalahkan Islam. Yang kita butuhkan hanyalah menceritakan yang sesungguhnya. Yang kita butuhkan adalah membongkar fondasinya, menyingkirkan semua pasir kebohongan, dan Islam akan jatuh dengan sendirinya. Kekristenan dan agama yang lain berakar pada sesuatu yang baik. Fondasi dari agama-agama ini kokoh. Tapi Islam tidak mempunyai fondasi yang demikian. Karena Islam didasarkan pada kebohongan dan kejahatan.
Islam akan hancur bila selubungnya dibuka. Dalam hati Muslim, mereka juga tahu Islam adalah kebohongan dan tidak bisa dipertahankan secara logis. Itulah mengapa ketika ada kritik, Islam jadi panik. Anda bisa mengkritik agama yang lain, tetapi yang bisa anda hancurkan hanyalah sebagian saja. Fondasi dari agama tersebut tetaplah sama. Malahan sesungguhnya kritik itu menguntungkan agama-agama tersebut karena akan menghilangkan bagian-bagiannnya yang negatif. Dengan demikian agama tersebut akan bisa beradaptasi dengan dunia ini. Contoh nyata adalah, Sati (perilaku biadab) dalam Hindu, merajam orang dalam Judaisma, dan Inquisition (penyingkiran orang yang tidak sependapat) dalam Kekristenan, telah ditinggalkan menjadi sejarah masa lalu mereka.
Tetapi anda tidaklah bisa mengkritik Islam. Karena bila anda merusak fondasi-pasir-nya, maka seluruh bangunan Islam akan runtuh. Dan Muslim tahu itu. Mereka tahu Islam tidak tahan terhadap kritik dan ia sangat gampang rapuh. Itulah mengapa mereka sangat protektif. Itulah sebabnya mengapa beberapa orang sangat histeris saat beberapa kartun Muhammad diterbitkan. Itulah sebabnya mengapa mereka membunuh Theo Van Gogh dan mengancam membunuh orang lain yang coba mengganggu fondasinya yang serapuh tanah pasir. Jika anda mengkritik Islam anda akan dihadapkan dengan pasal penodaan agama. Baik cara2 santun atau cara2 keras terus diupayakan untuk membungkam mereka yang mengkritik Islam.