PEMBANTAIAN UMAT HINDU DAN BUDHA INDIA OLEH ISLAM
http://www.historyofjihad.org/india.html
Perjuangan Hindu yang Sengit dan Terus Menerus melawan Jihadis menghalangi Islamisasi India secara total
Berbeda dengan Islamisasi total Persia, Mesir, Mesopotamia (Irak), Turki, Afrika Utara, Islamisasi India tidaklah tuntas. Setelah lebih dari 1000 tahun tirani pemimpin Arab atas India, yaitu dari 715 - 1761, lebih dari 70% rakyat India tetap Hindu. Ini BUKAN karena kebaikan Arab, karena ini memang bukan ciri khas mereka. Keberanian ksatria2 Hindulah yang mampu menghantam keberingasan berdarah para Jihadis.
Arab menyerang India hanya 4 tahun setelah mereka menginvasi Persia. Tidak banyak yang tahu bahwa setelah menginvasi Persia tahun 634, Muslim menginvasi kawasan Sindh di India tahun 638, jarak waktunya hanya 4 tahun. Tapi sementara Persia takluk setelah 17 tahun, mulai tahun 651, Islam sampai memerlukan waktu 700 tahun untuk menjajah India (sekarang Sindh menjadi Pakistan, yang memisahkan diri dari India tahun 1947).
Dan bahkan setelah itu merekapun tidak dapat memerintah India secara damai. Perlawanan Hindu bukan saja sengit tetapi kebuasan kelompok Maratha Hindu sampai menyaingi kebuasan Islam. Mereka, terpaksa mengikuti cara perang Islam, yaitu mengejar muslim sampai dimanapun mereka dapat ditemukan. Taktik mengalahkan Islam macam ini juga diulangi di Ethiopia dan Sudan Selatan (Nubia) dimana orang2 Kristen Afrika dari Nubia menggunakan taktik gerilya untuk mengejar setiap dan semua muslim sampai ke akar2nya. Hanya dengan cara ini Islam dapat dikalahkan.
Serangan Arab Muslim melawan India sejak 638 berkali2 dapat dikalahkan oleh para raja Makara (Makran) dan Sindh. Kealotan Hindu ini sampai mengherankan Islam. Setelah kampanye berdarah selama 80 tahun, Islam merebut Fort Deval (Debal, didekat Karachi sekarang) secara curang, dengan menculik 3 anak-anak seorang petinggi Fort Debal, MEMENGGAL KEPALA SALAH SEORANG ANAK DAN MENGANCAM AKAN MEMENGGAL YANG LAIN.
Dengan ancaman ini pihak Hindu terpaksa menyerah. Mereka namun demikian tidak akan pernah melupakannya, saat pemimpin Islam, Mohammed bin Kasim, mulai menancapkan cengkraman kotornya di India. Dua puteri Raja Dabir yang ditangkapi Qasim juga ditangkap dan dikirim kepada sang Kalif di Bagdad untuk koleksi haremnya. Tapi puteri2 ini tidak semudah itu dikalahkan. MEREKA MEROBEK KEPERAWANAN (HYMEN) MEREKA DENGAN TANGAN MEREKA SENDIRI DAN MENGATAKAN BAHWA KASIM telah mengambil keperawanan mereka. Ini membuat marah sang Kalif dan memanggil Kasim ke Bagdad. Kasim dituduh melakukan pengkhianatan! Hukumannya ? Ia disekap dalam sebuah peti kayu bulat yang ditancapi dengan paku didalamnya dan peti kayu itu digulingkan dari bukit. Demikianlah kematian mengenaskan salah satu algojo Islam di India.
Setelah menjajah Sindh, Islam menyerang Punjab tapi kalah. Kemudian mereka menyerang Rajputana, tetapi kalah oleh Raja Bhoj, dan saat mereka menyerang Gujarat, mereka dikalahkan para Chalukya (Solankis) dari Anahilwada. Jadi dari tahun 715 sampai 980, Muslim tidak maju2 dari Sindh. Hanya di thn 980, Muslim bisa menyerang India lagi.
Tahun 980, panglima Islam, Sabuktagin menggunakan mata2 untuk mempelajari taktik perang Hindu. Menurut mata2, Hindu memulai perang pada saat matahari terbit dan mengakhirinya pada saat matahari terbenam. Setelah mempelajari taktik ini, Sabuktagin menantang raja Jayapal Shahiya untuk berperang dan keduanya menyetujui tempat dan waktu perang. Keduanya sampai pada tempat yang ditentukan, satu hari sebelum tanggal perang yang sudah ditetapkan dan keduanya saling mengirimkan utusan untuk menyetujui permulaan perang pada saat matahari terbit keesokan harinya. Tapi malam itu juga tentara Islam menyusup masuk kamp Hindu dan membantai sebagian besar tentara Hindu.
Keesokan harinya, sisa2 tentara Hindu mengundurkan diri ke ibukota mereka, Kubha, sambil dikejar pasukan Islam. Kota itupun direbut muslim dan menamakan kota itu; KABUL. Hindu semakin terdesak ke arah timur.
Setelah merebut Kabul, Islam menghancurkan semua kuil2 Hindu dan memaksa orang2 Hindu masuk Islam. Setelah kekalahan raja Jayapal Shahiya, puteranya, Anandpal Shahiya, memindahkan ibukotanya dari Kabul ke Luvkushpura (Lahore). Ia mengumpulkan semua sekutunya dan menghadapi penjajah Muslim yang sekarang dipimpin oleh putera Sabuktagin, Mahmud.
Kedua pasukan bertemu di pinggir sungai Ravi dekat Lahore. Pasukan Islam dibuat hancur lebur oleh Hindu yang tidak juga mau menyerah kepada imperialisme Arab. Hindu menggunakan gajah yang dilengkapi dengan tameng. Muslim menyadari kelemahan mereka. Mereka mengirim utusan ke Anandpala, dengan alasan mencari damai dan dibiarkan keluar dari India dengan selamat. Guna menunjukkan maksud baik mereka, mereka mengatakan bersedia untuk datang ke kamp Hindu untuk makan siang. Anandpala sayangnya menyetujuinya, walaupun ia diprotes keras oleh sekutu2nya.
Pihak Muslim mendatangi markas Hindu siang itu. Mereka berpura2 mengobrol dengan tentara Hindu dan meminta agar diperlihatkan tempat markas para gajah. Sang tuan rumah yang ramah tamah sama sekali tidak mencium akal bulus musuh mereka ini. Bagi mereka ‘tamu harus diperlakukan seperti dewa’ (Athithi Devoh Bhava). Dengan diam2 Muslim menyelundupkan serbuk2 opium kedalam makanan gajah.
Beberapa saat kemudian pihak Muslim pulang dan Hindu yakin bahwa perang kini selesai dan perdamaian segera akan tercapai dengan pembubaran kedua markas perang mereka. Tapi betapa kagetnya mereka setelah beberapa jam kemudian mereka mendengar kavalri Muslim mengelilingi markas mereka dan memulai serangan sengit dengan teriakan histeris ‘Allahuakbar’. Pasukan Hindu dengan bingung segera mempersiapkan gajah mereka dengan menaruh sadel di punggung gajah dan segera menyerang Muslim secara serampangan. Mereka semakin shock ketika gajah mereka menolak perintah dan malah melarikan diri dari ajang pertempuran. Gajah2 itu sudah terkena pengaruh opium. Gajah yang dikendalikan Pangeran Anandpala juga mulai lari kesana kemari. Ia dikejar tentara Muslim yang memotong tali sadelnya dan mengakibatkannya jatuh dari gajahnya. Ia terhempas ke tanah dan saat tidak berdaya, MUSLIM MEMENGGAL KEPALANYA, menusuk kepalanya pada ujung tombak dan memamerkannya pada pasukan Hindu. Ini semakin membuat shock pasukan Hindu yang sudah kebingungan. Tidak terbiasa dengan cara biadab memperlakukan seorang pemimpin macam ini, tentara Hindu mengundurkan diri tetapi tidak lama kemudian merekapun dibantai.
Setelah kemenangan curang mereka di Lahore, cucu muda Jayapala Shaiya, Tirlochanpala Shahiya, mengambil oper kekuasaan. Ia hanya anak muda berusia 17 tahun. Ia memindahkan ibukota dari Lahore ke Kangra, sekarang disebut Himachal Pradesh. Kerajaan Shahiya yang meliputi dari Heart sampai ke Haridwar, kini semakin menciut menjadi hanya 1/5 bagian dan tidak memiliki posisi untuk menghalangi lajunya Islam di India. Tetapi ia tetap melanjutkan contoh ksatria ayah dan kakeknya dan bersekutu dengan raja2 Kashyapmeru (Kashmir) dan Tibet, untuk mengusir Muslim dari Punjab dan Upaganasthan (Afghanistan). Gubernur Islam dari Punjab, marah dan seperti memang sudah menjadi ciri khas Islam, merencanakan akal bulus untuk mengalahkan raja muda itu.
Ia mengirimkan tentara yang berbusana seperti petapa2 Hindu dari Kabul membawa pesan2 damai bagi Tirlochanpala. Dengan tipu daya ini, mereka diijinkan masuk rumah sederhana Tirlochanpala (karena kekayaan raja2 Shahiya habis dijarah Muslim). Begitu mereka masuk, petapa2 penyamar itu menyerang sang pangeran, menggorok lehernya dan memutuskan kepalanya yang kemudian mereka selundupkan keluar, dan meninggalkan pesan di dekat tubuh tidak berkepala raja muda itu bahwa Islam akan jaya dan akan mengalahkan siapapun yang ingin menghalangi jalan Allah.
Sisa2 tentara Shahiya, kehilangan pemimpin dan patah semangat. Mereka bermigrasi ke pegunungan Himalaya dan menjadi peternak domba dan kambing. Mereka kemudian dikenal sebagai Gaddi. Gaddi2 ini sampai sekarang masih eksis di Himalaya. Jadi dengan kematian Tirlochapala, raja terakhir dinasti Hindu yang menguasai Afghanistan dan Punjab hilang sudah. India harus menunggu 800 tahun sebelum Raja Punjab, Maharaja Ranjit Singh menaiki tahta pada abad 18. Selama 800 tahun itulah berlangsung tirani Muslim yang memaksa mayoritas Hindu Afghanistan, Paktoonistan dan Punjab Barat menjadi Muslim.
Dengan habisnya dinasti Shahiya, India menjadi tempat jarahan Islam yang dipimpin Mahmud yang menghancurkan kuil2 Hindu di Somnath, Palitana, Thanesar (Staneshwara), Mathura, Kannauj, Khajuraho setiap tahunnya, sambil tidak lupa mengambil budak bagi pasar2 budak Bagdad dan kota2 Muslim lainnya. Jarahannya terhadap kuil Hindu ternama, Somnath di Prabhash Patan di Gujarat sampai sekarang masih membekas di benak Hindu. Tawanan2 Hindu ini harus berjalan lewat pegunungan Himalaya bagian barat. Banyak yang mati ditengah jalan. Muslim menamakan kawasan Himalaya Barat dengan ‘Hindu Kush’, yang berarti Pembunuhan Orang Hindu (Kush berarti ‘membunuh’ dlm bahasa Persia). Nama ini masih dipakai sampai sekarang dan merupakan peringatan bagi Hindu akan masa tragis ini.
Kemenangan pertama Hindu terhadap Muslim di Pertempuran Baharaich (Uttar Pradesh), 1033
Putera Mahmud, Masud, melanjutkan pengaruh ayahnya dengan menembus lembah Gangga dan mendirikan markas di Baharaich, dan mengirimkan pesan kepada raja2 Hindu disana untuk menyerah dan memeluk Islam. Seperti biasa sebelum memulai perang, raja2 Hindu mengirimkan utusan kepada Masud dan mengatakan bahwa tanah itu milik mereka dan pasukannya harus hengkang dari situ dengan damai. Tapi Masud menjawab bahwa tanah itu milik ALLAH dan ia bisa menduduki tempat manapun yg ia mau. Dan adalah tugas sucinya untuk menawarkan Islam kepada siapapun yang belum mengakui Allah.
Tentara Hindu membabas habis tentara Masud. Setelah merasakan kekuasaan Islam selama 400 tahun sejak 638, pihak Hindu sudah mulai mengerti tipu daya dan cara2 pengkhianatan MIslam. Mereka kini semakin waspada terhadap kelicikan Islam. Pertempuran Baharaich ini berakhir pada tgl 14 Juni 1033. Seluruh tentara Muslim dengan panglima mereka berbaring tidak bernafas. Tidak satupun tentara Muslim diijinkan hidup. Sampai sekarang di Baharaich terletak kuburan Muslim penakluk itu, Pangeran Ghazi Mian Masud. Disitu ia dianggap sebagai martir oleh penduduk Muslim setempat sebagai seorang ‘Ghazi’ (yang berarti seorang Muslim yang mencapai kemartiran dengan membunuh non-Muslim). Dan setiap tahun, sampai sekarang, diadakan upacara Urs untuk memperingatinya.
Mereka ingin melupakan keberanian tentara2 Hindu yang mengorbankan nyawa mereka mereka demi kemenangan menentukan pertama melawan invasi Jihad di India. Setelah kemenangan Hindu yang sangat penting ini, India kembali damai selama 1 ½ abad sampai dimulainya invasi Muslim berikutnya dibawah kepemimpinan Mohammed Ghori.
Jangka waktu 150 tahun ini, dari 1033 - 1187, membuat Hindu melupakan sikap curang Muslim. Kerajaan Muslim Ghazni (asal pangeran Ghazi) di Punjab Timur, mengadakan perdamaian dengan tetangga Hindunya dan orang Hindu menyangka bahwa Muslim, seperti penjajah lainnya akan berintegrasi dengan masyarakat Hindu. Kebijakan Ghaznivid untuk mengedarkan coin dalam bahasa Sansekerta dan menggunakan versi Sansekerta nama2 Muslim, seperti Mahamada bagi Mohammed, seolah2 memberi kesan sifat damai Muslim.
http://www.searchsikhism.com/mani.htmlIndia dulu merupakan negara terkaya di dunia. Semua berlian2 yg paling indah didunia ini bisa ditelusuri kembali ke India: Koh-i-Nur, Darya-i--Nur, Great Mughal, the Florentine, the Sanci, the Shah, the Regent, the Orloff – semuanya berasal dari India. Ini karena penambangan berlian dan seni memprosesnya dimulai di India. Kekayaan India itu juga yang menarik orang asing. Karena kekayaan negeri itu, raja Islam, Shah Jehan dipercaya telah membangun Taj Mahal dgn biaya luar biasa sebesar 230,000,000 dollar uang sekarang ini utk menunjukkan cintanya kpd isterinya (Walaupun ada versi lain yg mengatakan bahwa Taj Mahal dulunya pura Hindu yg dicuri, diobrak abrik dan diganti fungsinya oleh Muslim). Tanpa kekayaan India, raja ini tidak dapat mendudukkan dirinya sinngasana yg berharga 7,000,000 dollar. Iapun tidak mungkin dapat memiliki 2 kamar bawah tanah yg memiliki kapasitas sebesar 150,000 cubic feet, penuh dgn batu2an dan besi mulia.
Muhammad Bin Qasim adalah penyerang Muslim pertama yg menginvasi India pada th 710 A.D. Ia merampas kekayaan senilai 600 million dirham ditambah dgn beberapa ribu budak. Ini merupakan angka yang luar biasa besarnya pada jaman itu. Dan akibatnya, ia memeras kekayaan provinsi Sindh dan menyengsarakan mereka. Tapi yang paling parah adalah bahwa perampasan ini adalah tujuan agama mereka. Sang penjajah memaksa para pendeta brahma (Brahmin) utk mengemis di jalanan karena menyinggung Allah dgn patung2 mereka.
Cerita2 kebiadaban Mahmud Ghazanvi, salah seorang perampok terbesar dalam sejarah yg menyiksa rakyat India selama seribu tahun lewat persekusi sistimatis, perampokan dan balas dendam, akan membuat bulu kuduk berdiri. Sosok lelaki yang kecanduan merampok, barbaritas dan brutalitas sama spt orang jaman sekarang kecanduan narkoba. Semua kejahatannya dilakukan atas nama Allah, yg menuntut pemujaNya agar menghancurkan segala patung dan memuja diriNya seorang diri. Kalau memang begitu, Allah seharusnya menciptakan orang2 dgn keinginan utk memujaNya saja. Tapi Ia tidak melakukannya, tetapi sebaliknya Ia menikmati pembantaian, pencabik2an tubuh dan kesengsaraan bagi mereka yg tidak mempercayaiNya. Tuhan macam itu yg tidak memiliki kebijaksanaan secuilpun harus dimusuhi orang2 yg masih memiliki rasa moral.
Mahmud Ghazanvi, si pecandu perampokan itu memiliki hobi menyerang semua kuil Hindu yg kaya di India. Ia sangat tertartik dgn orang Hindu yg memiliki adat menghiasi patung2 mereka dgn emas, berlian dan batu2an berharga lainnya. Sama seperti serigala tertarik pada domba atau pemerkosa tertarik perawan cantik.
Ia menyerang dan merampok India tidak kurang dari 17 kali. Pada tahun 1001M ia mengalahkan Jaya Pal, yang diperintahkan untuk membayar uang sandera sebanyak 250,000 kepingn emas dan kalungnya seharga 200,000 diners ditambah dgn denda 400,000 yg harus dibayar keluarganya.
Invasinya terhadap Multan (1005-6A.D.) menambah “tabungan hasil sanderanya” sampai 20,000,000 dirham. Bahkan angka yang lebih besar didapatkannya dengan berbagai cara: contoh, ia mendenda Nawasa Shah 400,000 dirham ketika ia menyatakan telah meninggalkan Islam untuk kembali pada agama semula, Hindu. Penyerangan terhadap Bhimnagar di Kangra membawa uang rampasan sebanyak 70,000,000 dirham, selain berlian, perhiasan, emas dan perak seberat 5 ton. "Kepatuhan" Mahmud pada agamanya sampai menghasilkannya bangunan2 berlapiskan perhiasan emas permata milik Bhagawan di Mathura. Barang rampasan dari Mathura begitu besar sampai tidak ada yang dapat menebak secara pasti. Perkiraan paling rendah adalah 98,300 Misqal emas yg diambil dari kelima patung emas kuil itu. Memang selera si Bhagavan sangat tinggi ! Ditambah lagi 200 patung yg terbuat dari perak murni dgn berat paling tidak 10 ton. Kota2 disekitarnya kota suci ini masih juga dipaksa membayar 3,000,000 dirham dalam bentuk denda dan sitaan harta benda. Namun perampasan kota Somnath, yg menghasilkannya 20,000,000 keping emas pada akhirnya berhasil memuaskan Allah karena si perampok itu tidak pernah lagi kembali ke India.
Selain Mahmud, masih ada sejumlah perajah Muslim lainnya. Selama 7 abad, mereka memperkosa ekonomi tanah indah, Lakshami, yg penuh dgn emas, berlian, mutiara dll. Kerakusan akan perampokan ini, yg ditingkatkan dgn semangat membunuh JIHAD dianggap sebagai bentuk pemujaan yang paling sempurna bagi Allah yang menjanjikan surga !
Para penjajah Muslim terdiri dari berbagai bangsa : Arab, Turki, Persia, Afghan dan Mughal. Setelah mengobrak-abrik India selama 7 abad, mereka masih juga menganggap diri dinasti asing dan menolak mengidentifikasikan diri sebagai orang India. Sikap egois ini tercermin dari fakta bahwa selama periode lama ini MEREKA TIDAK MEMBANGUN SATUPUN UNIVERSITAS ATAU RUMAH SAKIT YANG BERGUNA BAGI RAKYAT INDIA. Satu2nya prestasi mereka adalah mendirikan rumah2 pelacuran yg dikenal sabagai harem, taman2 indah dan gedung2 yang amat mewah seperti Taj Mahal untuk memuaskan dahaga romantis mereka.
Karena mereka hidup dan mati sebagai orang asing, mereka melakukan apapun yang dapat menjamin kelangsungan dinasti mereka dan tidak sungkan2 menghancurkan segala yang dapat menguntungkan negara kelahiran mereka (India), tempat mereka menikmati hidup dan akhirnya dikubur. Karena mereka memerintah dengan tangan besi dan paksaan, meminta ijin rakyat adalah konsep yang sangat asing bagi mereka. Malah, Islam mewajibkan agar para raja muslim memberlakukan India sbg DARUL HARB, kawasan perang/medan tempur, dimana DAMAI DILARANG dan penyiksaan, tirani, kesengsaraan menjadi kewajiban.
Tidak pernah terpikirkan oleh mereka untuk mendidik rakyat, meningkatkan taraf hidup atau meningkatkan kekuatan tentara negara demi penyelamatan negara. Tidak heran bahwa India justru mundur total pada masa pemerintahan muslim yg sangat lama itu dan mengundang kebencian dan kedengkian rakyat. Kalau penguasa muslim memperlakukan India sebagai bangsa mereka sendiri, maka rakyat India sekarang akan menganggap mereka pahlawan, terlepas dari agama mereka. Jadi jangan heran kalau untuk selama2nya rakyat India akan memfokuskan kutukan abadi mereka kepada Islam.
Seluruh peradaban Hindu yg dinamakan dgn Peradaban Saraswati dipenggali dan dibumi hanguskan sampai tinggal debu. Kedalaman dan luasnya holocaust terhadap Hindu ini begitu mengagetkan sampai tidak memungkinkan otak manusia untuk mengerti. Ajaran Kitab Weda India, juga dikenal dgn Bharatvarsha dan meluas dari Afghanistan sampai ke Jepang. Tetapi 1400 tahun yang lalu, pasukan Islam yg seperti kesetanan ini menghancurkan Bharatvarsha lewat pengkhianatan dan teknik2 yang tidak setetespun didasarkan kpd kemanusiaan. Ini tindak kejahatan terhadap peradaban terbesar yg pernah dikenal orang.
Di bagian2 lain di Asia dan Eropa, negara2 yg direbut pasukan Muslim, segera memilih masuk Islam ketimbang memilih mati. Tapi di India, karena perlawanan alot agama Hindu yg sudah berusia 4000 itu, penjajahan Muslim bagi Hindu hanyalah sebuah perjuangan murni atnara hidup dan mati. Seluruh kota2 dibakari habis dan penduduk dibantai. Setiap kampanye perang membawa ratusan ribu korban dan jumlah yg sama dideportasi sbg budak. Setiap penaklukan baru membuat bukit atas tengkorak2 orang2 Hindu.
Jutaan umat Hindu telah dihabisi sebelumnya sebelum pasukan Islam sampai ke Chitoor. Di Chitoor lebih dari 20.000 wanita Hindu termasuk Rani Padmini bunuh diri agar tidak dijadikan budak seks oleh penguasa2 Muslim. Imam2 Muslim Qazi memberi nasihat pada Sultan Khilji bagaimana memperlakukan tawanan2 non-Muslim. Inilah nasihatnya:
”Dalam waktu singkat semua orang di dalam benteng dibunuh dan dalam satu jam saja 10.000 kepala2 kafir dipenggal. Pedang Islam bersimbah darah kafir dan semua harta benda dan gandum yang bertahun-tahun disimpan dalam benteng menjadi barang jarahan tentara2ku. Mereka membakari rumah2 sampai jadi abu, dan mereka menghancurkan bangunan2 dan benteng sampai rata dengan tanah… Semua kafir Hindu dibantai, para wanita dan anak2 mereka dijadikan tawanan dan harta benda mereka menjadi jarahan perang para pemenang (Muslim) … Aku umumkan di seluruh tempat bahwa setiap orang yang punya tawanan kafir agar membunuh semua kafir itu, dan siapapun yang ragu2 untuk melakukan itu, dia sendiri harus dibunuh dan harta bendanya diberikan kepada orang yang melaporkannya. Ketika perintah ini terdengar oleh tentara Islam, mereka pun menghunuskan pedang2nya dan membunuhi para tawanan tsb. Seratus ribu kafir, penyembah berhala dibunuh hari itu. Maulana Nasiruddin Umar, seorang terpelajar dan bijaksana yang tadinya tidak pernah membunuh bahkan seekor burungpun, sekarang, atas perintahku, membunuh lima belas kafir Hindu yang menjadi tawanannya.
Nasib wanita2 Hindu yang ditangkap hidup2 oleh tentara Muslim ternyata jauh lebih buruk daripada mati. Bahkan sewaktu ayah2, suami2 dan anak2 mereka dibunuhi, mereka harus menari dan menyanyi di hadapan para Muslim dan lalu dibagi-bagikan sebagai budak kepada para raja, jendral, tentara Muslim.
Ini yang tercatat dalam kejadian biadab itu:
[Sumber: Ibn Battuta (A.A.Rizvi in Tughlaq Kalin Bharath)]
”Pertama-tama semua anak gadis dari raja2 Hindu yang tertangkap di tahun itu datang menghadap dan menari dan menyanyi. Kemudian mereka diserahkan kepada para Amir dan orang2 luar negeri yang penting. Setelah para gadis2 Hindu ini menari dan menyanyi … sang Sultan memberikan mereka kepada saudara2 prianya dan putra2 pembesar. Di hari ketiga sang Sultan juga membagi-bagikan para gadis ini kepada para jendral dan sanak saudaranya.”
Jadi para wanita Hindu lebih memilih mati daripada dihina seperti itu. Kebanyakan para tentara Muslim hanya menemukan sisa2 abu dari para wanita ketika masuk kota2 Hindu. Contohnya, ketika Allaud-din Khilji menyerang Rajput dari belakang (sebelumnya Rajout telah mengampuni nyawa Khilji), dan membantai orang2 Hindu dan masuk kota Chitoor, Rani Padmini (ratu Hindu) dan lebih dari 20.000 gadis2 membakar diri. Sampai hari ini masyarakat Hindu masih mengingat ratunya dengan penuh rasa bangga. https://en.wikipedia.org/wiki/Jauhar
Jadi, perebutan Afghanistan pada tahun 1000, diikuti oleh pemusnahan seluruh populasi Hindu disana; dan memang, kawasan itu masih juga disebut HINDU KUSH, atau 'PEMBANTAIAN HINDU'. Sultan2 Bahmani di India pusat, menjadikan patokan agar membunuh 100.000 Hindu dalam setahun. Th 1399, Timur the Lame (Timur si Cacad) dikatakan membunuh 100.000 Hindu DALAM SATU HARI, dan ini menurut sejarawan Muslim sendiri. Koenraad Elst mengutip Professor K.S. Lal dlm bukunya, "Growth of Muslim population in India", yg mengatakan bahwa menurut perhitungannya, penduduk Hindu berkurang sebanyak 8O.000.000 antara th 1000 dan 1525. ... Kami tidak pernah dapat mengukur luka fisik luar biasa yang dilakukan invasi Islam terhadap India. Yang lebih sulit adalah mengukur kehancuran moral dan spiritual terhadap Hindu India.
TERPECAHNYA BANGLADESH
Terlepas dari jaminan keamanan yg ditawarkan oleh pemimpin2 Muslim kepada 13 juta non-Muslim yg Hindu, Buddhi dan Kristen yang sejak turun temurun tinggal di Pakistan, begitu bagian dunia itu di-Islamkan, mulailah kesengsaraan mereka detik itu juga. Pertama, non-muslim (khususnya Hindu) dituding sebagai penyebab segala kekacauan di Pakistan. Mulai slogan2 seperti : "Islam terancam bahaya karena Hindu2 kafir." Persenjataanpun dibagikan kepada massa Muslim dan tanah Hindu direbut secara paksa. Wanita Hindu secara ramai2 diculik, diperkosa dan dinikahi Muslim sehingga poligami merebak dimana2.
Islam menjadi akronim bagi Intoleransi, Pembantaian, Penjarahan, Pembakaran rumah/pura dan pelecehan wanita Kafir. Pada 1950, sekitar 1/2 juta Hindu dibantai di Pakistan dgn tingkat kebrutalan yang tidak dapat dibayangkan. Sekitar 4.5 juta kafir mengungsi ke India namun pemerintah India mengunci perbatasan karena takut pengungsi hanya akan mengakibatkan kekerasan antar penduduk Hindu dengan Muslim India. 8 juta Hindu ditinggal dalam ketakutan di Pakistan.
Antara 1951 - 1970, 4 juta pengungsi menyelundup lewat perbatasan ke India dari agama damai dan hukum2nya di Pakistan. Tanah dan harta benda mereka direbut oleh pemerintah Pakistan yang tadinya berjanji utk menyimpannya dlm tabungan nasional dan dibagikan kembali saat urusan dengan India beres. Sementara itu, non-muslim yg mencari keselamatan dari kedamaian yg ditawarkan Islam dibiarkan tanpa uang sepeserpun dan lontang lantung menjadi gelandangan di jalan2 Bengali di India.
Bahkan antara sesama Muslim di Pakistan pun tidak ada ketentraman. Tahun 1971, pecah perang saudara dan terciptalah Bangladesh, negara muslim yang lebih sekuler memisahkan diri dari Pakistan! Dlm prosesnya, tiga juta orang dibantai, muslim Pakistan diprovokasi utk membunuh Hindu kafir dan muslim Bangladesh yang dianggap "1/2 kafir" karena memilih negara sekuler.
Strategy Islam, seperti biasanya, adalah mengurangi jumlah kafir sampai NOL. Bangladesh mencapai ini di daerah Mymensingh Utara, dimana pada tahun 1947 berpenduduk 90% Kristen. Karena penindasan brutal pada tahun 1964 dan 1971, semua Kristen Garo lari ke India. Distrik Chittagong tahun 1947, tadinya 98% Buddhis. Karena tidak mendapatkan suaka di India, kebanyakan dari mereka lari ke Arakan di Burma. Ke-11 juta dhimmi yang tertinggal hidup sebagai warga kelas dua di Bangladesh. Semua lowongan kerja pemerintah tidak diberikan kepada orang2 'najis' ini dan mereka juga tidak diijinkan menikmati pendidikan tinggi. Komite Syariat Munir menegaskan: .... . Mereka tidak akan menjadi warga penuh; mereka tidak memiliki suara dalam pembuatan UU, tidak diberikan hak utk menduduki jabatan pemerintah."
Taslima Nasrin, seorang murtad, menulis buku ttg kekejaman terhdp non-muslim dlm bukunya "Lajja" (MALU!) dan langsung serta merta disensor oleh Bangladesh dan kelompok "mullah" memasang harga 50,000 taka atas nyawanya, th 1993. India, karena takut kerusuhan Muslim, juga melarang bukunya.
PENGHANCURAN BUDHISME DI INDIA
Buddhisme, Jainisme and Sikhisme berasal dari Hinduisme. Pemimpin2 agama2 ini disalib atau diasingkan. Sejarah kuno India menunjukkan bahwa terdapat banyak agama di waktu yang sama di anak benua itu. Toleransi agama telah menjadi norma di India sejak ribuan tahun.
Para penyerang Muslim Musalman menghancurkan Universita Buddha di Nalanda, Vikramshila, Jagaddala, Odantapuri dan tempat2 lainnya. Para tentara Muslim menghancurkan monastri2 Buddha sampai rata dengan tanah. Ribuan biksu melarikan diri ke Nepal, Tibet dan tempat2 lain di luar India. Banyak sekali yang dibunuh di bawah komando2 tentara Muslim. Sejumlah besar barang jarahan dirampas, dan pembantaian terhadap “para Brahmana botak”, ini adalah julukan yang diberikan Muslim bagi biksu2 Buddha, sedemikian menyeluruhnya sehingga ketika pihak tentara Muslim mencari orang yang mampu baca buku2 di monastri2 itu, tidak ada seorang pun manusia yang mampu membacanya. Sekarang kita mendengar berita: “Telah ditemukan kenyataan bahwa seluruh benteng dan kota merupakan sebuah perguruan tinggi, dan dalam bahasa Hindi disebut Bihar.” Demikianlah besarnya pembantaian yang dilakukan para penyerang Muslim terhadap biksu2 Buddha. Agama Buddha dicabut sampai ke akar2nya. Dengan dibunuhnya para biksu2 Buddha ini, Islam pun membunuh Buddhisme. Ini adalah malapetakan besar bagi agama Buddha di India. Tapi saat ini orang mengira bahwa punahnya agama Buddha adalah karena pembantaian orang2 Buddha oleh orang2 Hindu, dan juga penghancuran kuil2 Buddha dikira dilakukan oleh orang2 Hindu.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa punahnya Buddhisme di India semata-mata karena penyerangan yang dilakukan Muslim Musalman. Islam muncul sebagai musuh BERHALA. Dalam pikiran Muslim agama berhala ini adalah agama Buddha. Bagi Muslim semua agama berhala adalah sama dan harus dihancurkan. Karena itu pulalah Muslim menghancurkan Buddhisme tidak hanya di India saja, tapi ke manapun mereka pergi. Sebelum Islam datang, agama Buddha tersebar di Baktria, Parthia, Afghanistan, Gandhar, Turkestan China, sebagaimanan agama Buddha tersebar ke seluruh Asia.
Takshasila: Universitas Pertama Terbesar Di Dunia
Universitas pertama di dunia dibangun di Taksashila di tahun 700 SM. Lebih dari 10.500 mahasiswa dari seluruh penjuru dunia mempelajari lebih dari 60 mata kuliah. Taksashila terletak di tepi sungai Vitasa di bagian Barat Daya anak benua India. Mata kuliah yang diajarkan adalah sains, matematika, kedokteran, politik, ilmu perang, astrologi, astronomi, musik, agama, dan filosofi. Pembatasan usia termuda adalah 16 tahun ke atas dan mahasiswa2 dari Babylonia, Yunani, Syria, Arabia dan China datang untuk belajar di univesitas itu.
Panini yang adalah ahli bahasa Sansekerta yang besar, Charaka yang adalah penulis berbagai laporan pengobatan, dan Chanakya yang adalah penulis Artha Shastra – inilah nama2 besar yang berhubungan dengan Taksashila. Para pemikir dari daerah2 yang jauh datang ke tempat itu untuk belajar tentang Weda dan segala cabang pengetahuan sekuler.
Takshasila atau yang disebut orang2 Yunani sebagi Taxila sejak 2.000 tahun yang lalu, adalah salah satu kebesaran budaya India. Kemegahanny tertulis di tulisan2 epik seperti Ramayana, Mahabharata dan Purana lainnya … Taxila dihancurkan oleh bangsa Hun di tahun 499 M.
Universitas Nalanda
Universitas Nalanda dibangun di abad ke 4 SM dan merupakan satu dari prestasi2 terbesar India kuno di bidang pendidikan. Buddha mengunjungi Nalanda beberapa kali di waktu hidupnya. Ilmuwan dan pengelana China Hiuen Tsang tinggal di tempat itu di abad ke 7, dan telah menulis kemegahan dan kemurnian kehidupan monastry di situ. Sekitar 2.000 dosen dan 10.000 mahasiswa dari seluruh dunia Buddha hidup dan belajar bersama di kota universitas internasional ini. Raja2 Gupta mendukung para monastry itu, membangun bangunan dengan gaya arsitektur Kushan kuno, dengan jajaran ruang2 sel di sepanjang halaman gedung yang dikelilingi tembok. Ashoka dan Harshavardhana merupakan beberapa dari pendukung2 terkemuka universitas ini yang juga membangun kuil2 dan monastry2 di sana. Penggalian baru2 ini menunjukkan struktur bangunan yang sangat kompleks di sana. Hiuen Tsang telah meninggalkan karya megah dalam bentuk arsitektur dan suasana universitas yang unik di masa lampau ini.
Nalanda, Vikramshila, Odantapura, dan Jagddala adalah universitas2 yang dihancurkan oleh Mohammed Bakhtiar Khilji sekitar tahun 1200 M. Universitas2 ini dihancurkan, dijarah, dan dirampok oleh penyerbu2 Islam, dan mereka mengatakan semuanya ini adalah usaha penaklukan Allah yang membenci kafir yang tidak mengenalnya.
PENAKLUKAN ISLAM; PEMBANTAIAN TERBESAR DALAM SEJARAH MANUSIA
http://www.shopumust.com/hindus.html
http://hinduwebsite.com/history/holocaust.htm
Menurut Prof. K.S. Lal, penulis Pertumbuhan Masyarakat Muslim di India, dalam 500 tahun jumlah umat Hindu berkurang sebesar 80 juta jiwa dari sejak 1000 M (tahun di saat Mahmud Ghazni menyerang India) sampai 1525 M, sebelum Perang Panipat. Diperkirakan selama 5 abad kekuasaan Islam tersebut telah terjadi pembantaian 80 juta umat Hindu. Pembantaian ini lebih menyeramkan dibandingkan pembantaian suku Indian di benua Amerika. Inilah akar dari pertikaian tak berkesudahan Hindu lawan Muslim di Asia Selatan.
Sejarawan Barat bernama Francois Gautier menulis komentar:
http://www.rediff.com/news/1999/feb/12rajee1.htm
“Pembantaian yang dilakukan Muslim di India tidak tertandingkan dalam sejarah, lebih besar daripada Holokaus yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi.”
Sejarawan Amerika Will Durant menyarikan sebagai berikut:
http://www.swordoftruth.com/swordoftruth/bookstore/bookrev/niictroi.html
“Penaklukkan India oleh Islam mungkin merupakan peristiwa yang paling berdarah dalam sejarah manusia. Kisah yang tragis karena ini merupakan bukti bahwa kebudayaan yang beradab, dengan tatanan hukum dan kemerdekaan, kebudayaan dan perdamaian, dapat dengan sekejap dilenyapkan oleh serangan barbar dari luar dan yang selanjutnya beranak pinak di tempat itu.”
Hindu Kush berarti Pembantaian Hindu
http://www.hvk.org/articles/0401/64.html
(beberapa orang berpendapat bahwa jumlah korban penjajahan Islam di India terlalu dimanipulasi, seperti halnya jumlah korban suku Indian di Amerika yang dimanipulasi. Namun melihat apa yang dilakukan ISIS dimasa kini, bukankah justru lebih mungkin jumlah korbanya lebih besar?)
Perjuangan Hindu yang Sengit dan Terus Menerus melawan Jihadis menghalangi Islamisasi India secara total
Berbeda dengan Islamisasi total Persia, Mesir, Mesopotamia (Irak), Turki, Afrika Utara, Islamisasi India tidaklah tuntas. Setelah lebih dari 1000 tahun tirani pemimpin Arab atas India, yaitu dari 715 - 1761, lebih dari 70% rakyat India tetap Hindu. Ini BUKAN karena kebaikan Arab, karena ini memang bukan ciri khas mereka. Keberanian ksatria2 Hindulah yang mampu menghantam keberingasan berdarah para Jihadis.
Arab menyerang India hanya 4 tahun setelah mereka menginvasi Persia. Tidak banyak yang tahu bahwa setelah menginvasi Persia tahun 634, Muslim menginvasi kawasan Sindh di India tahun 638, jarak waktunya hanya 4 tahun. Tapi sementara Persia takluk setelah 17 tahun, mulai tahun 651, Islam sampai memerlukan waktu 700 tahun untuk menjajah India (sekarang Sindh menjadi Pakistan, yang memisahkan diri dari India tahun 1947).
Dan bahkan setelah itu merekapun tidak dapat memerintah India secara damai. Perlawanan Hindu bukan saja sengit tetapi kebuasan kelompok Maratha Hindu sampai menyaingi kebuasan Islam. Mereka, terpaksa mengikuti cara perang Islam, yaitu mengejar muslim sampai dimanapun mereka dapat ditemukan. Taktik mengalahkan Islam macam ini juga diulangi di Ethiopia dan Sudan Selatan (Nubia) dimana orang2 Kristen Afrika dari Nubia menggunakan taktik gerilya untuk mengejar setiap dan semua muslim sampai ke akar2nya. Hanya dengan cara ini Islam dapat dikalahkan.
Serangan Arab Muslim melawan India sejak 638 berkali2 dapat dikalahkan oleh para raja Makara (Makran) dan Sindh. Kealotan Hindu ini sampai mengherankan Islam. Setelah kampanye berdarah selama 80 tahun, Islam merebut Fort Deval (Debal, didekat Karachi sekarang) secara curang, dengan menculik 3 anak-anak seorang petinggi Fort Debal, MEMENGGAL KEPALA SALAH SEORANG ANAK DAN MENGANCAM AKAN MEMENGGAL YANG LAIN.
Dengan ancaman ini pihak Hindu terpaksa menyerah. Mereka namun demikian tidak akan pernah melupakannya, saat pemimpin Islam, Mohammed bin Kasim, mulai menancapkan cengkraman kotornya di India. Dua puteri Raja Dabir yang ditangkapi Qasim juga ditangkap dan dikirim kepada sang Kalif di Bagdad untuk koleksi haremnya. Tapi puteri2 ini tidak semudah itu dikalahkan. MEREKA MEROBEK KEPERAWANAN (HYMEN) MEREKA DENGAN TANGAN MEREKA SENDIRI DAN MENGATAKAN BAHWA KASIM telah mengambil keperawanan mereka. Ini membuat marah sang Kalif dan memanggil Kasim ke Bagdad. Kasim dituduh melakukan pengkhianatan! Hukumannya ? Ia disekap dalam sebuah peti kayu bulat yang ditancapi dengan paku didalamnya dan peti kayu itu digulingkan dari bukit. Demikianlah kematian mengenaskan salah satu algojo Islam di India.
Setelah menjajah Sindh, Islam menyerang Punjab tapi kalah. Kemudian mereka menyerang Rajputana, tetapi kalah oleh Raja Bhoj, dan saat mereka menyerang Gujarat, mereka dikalahkan para Chalukya (Solankis) dari Anahilwada. Jadi dari tahun 715 sampai 980, Muslim tidak maju2 dari Sindh. Hanya di thn 980, Muslim bisa menyerang India lagi.
Bhai Taru Singh ji dikuliti bagian atas kepalanya hidup2 atas penolakannya masuk Islam (th 1745) |
Keesokan harinya, sisa2 tentara Hindu mengundurkan diri ke ibukota mereka, Kubha, sambil dikejar pasukan Islam. Kota itupun direbut muslim dan menamakan kota itu; KABUL. Hindu semakin terdesak ke arah timur.
Setelah merebut Kabul, Islam menghancurkan semua kuil2 Hindu dan memaksa orang2 Hindu masuk Islam. Setelah kekalahan raja Jayapal Shahiya, puteranya, Anandpal Shahiya, memindahkan ibukotanya dari Kabul ke Luvkushpura (Lahore). Ia mengumpulkan semua sekutunya dan menghadapi penjajah Muslim yang sekarang dipimpin oleh putera Sabuktagin, Mahmud.
Kedua pasukan bertemu di pinggir sungai Ravi dekat Lahore. Pasukan Islam dibuat hancur lebur oleh Hindu yang tidak juga mau menyerah kepada imperialisme Arab. Hindu menggunakan gajah yang dilengkapi dengan tameng. Muslim menyadari kelemahan mereka. Mereka mengirim utusan ke Anandpala, dengan alasan mencari damai dan dibiarkan keluar dari India dengan selamat. Guna menunjukkan maksud baik mereka, mereka mengatakan bersedia untuk datang ke kamp Hindu untuk makan siang. Anandpala sayangnya menyetujuinya, walaupun ia diprotes keras oleh sekutu2nya.
Pihak Muslim mendatangi markas Hindu siang itu. Mereka berpura2 mengobrol dengan tentara Hindu dan meminta agar diperlihatkan tempat markas para gajah. Sang tuan rumah yang ramah tamah sama sekali tidak mencium akal bulus musuh mereka ini. Bagi mereka ‘tamu harus diperlakukan seperti dewa’ (Athithi Devoh Bhava). Dengan diam2 Muslim menyelundupkan serbuk2 opium kedalam makanan gajah.
Beberapa saat kemudian pihak Muslim pulang dan Hindu yakin bahwa perang kini selesai dan perdamaian segera akan tercapai dengan pembubaran kedua markas perang mereka. Tapi betapa kagetnya mereka setelah beberapa jam kemudian mereka mendengar kavalri Muslim mengelilingi markas mereka dan memulai serangan sengit dengan teriakan histeris ‘Allahuakbar’. Pasukan Hindu dengan bingung segera mempersiapkan gajah mereka dengan menaruh sadel di punggung gajah dan segera menyerang Muslim secara serampangan. Mereka semakin shock ketika gajah mereka menolak perintah dan malah melarikan diri dari ajang pertempuran. Gajah2 itu sudah terkena pengaruh opium. Gajah yang dikendalikan Pangeran Anandpala juga mulai lari kesana kemari. Ia dikejar tentara Muslim yang memotong tali sadelnya dan mengakibatkannya jatuh dari gajahnya. Ia terhempas ke tanah dan saat tidak berdaya, MUSLIM MEMENGGAL KEPALANYA, menusuk kepalanya pada ujung tombak dan memamerkannya pada pasukan Hindu. Ini semakin membuat shock pasukan Hindu yang sudah kebingungan. Tidak terbiasa dengan cara biadab memperlakukan seorang pemimpin macam ini, tentara Hindu mengundurkan diri tetapi tidak lama kemudian merekapun dibantai.
Setelah kemenangan curang mereka di Lahore, cucu muda Jayapala Shaiya, Tirlochanpala Shahiya, mengambil oper kekuasaan. Ia hanya anak muda berusia 17 tahun. Ia memindahkan ibukota dari Lahore ke Kangra, sekarang disebut Himachal Pradesh. Kerajaan Shahiya yang meliputi dari Heart sampai ke Haridwar, kini semakin menciut menjadi hanya 1/5 bagian dan tidak memiliki posisi untuk menghalangi lajunya Islam di India. Tetapi ia tetap melanjutkan contoh ksatria ayah dan kakeknya dan bersekutu dengan raja2 Kashyapmeru (Kashmir) dan Tibet, untuk mengusir Muslim dari Punjab dan Upaganasthan (Afghanistan). Gubernur Islam dari Punjab, marah dan seperti memang sudah menjadi ciri khas Islam, merencanakan akal bulus untuk mengalahkan raja muda itu.
Ia mengirimkan tentara yang berbusana seperti petapa2 Hindu dari Kabul membawa pesan2 damai bagi Tirlochanpala. Dengan tipu daya ini, mereka diijinkan masuk rumah sederhana Tirlochanpala (karena kekayaan raja2 Shahiya habis dijarah Muslim). Begitu mereka masuk, petapa2 penyamar itu menyerang sang pangeran, menggorok lehernya dan memutuskan kepalanya yang kemudian mereka selundupkan keluar, dan meninggalkan pesan di dekat tubuh tidak berkepala raja muda itu bahwa Islam akan jaya dan akan mengalahkan siapapun yang ingin menghalangi jalan Allah.
Sisa2 tentara Shahiya, kehilangan pemimpin dan patah semangat. Mereka bermigrasi ke pegunungan Himalaya dan menjadi peternak domba dan kambing. Mereka kemudian dikenal sebagai Gaddi. Gaddi2 ini sampai sekarang masih eksis di Himalaya. Jadi dengan kematian Tirlochapala, raja terakhir dinasti Hindu yang menguasai Afghanistan dan Punjab hilang sudah. India harus menunggu 800 tahun sebelum Raja Punjab, Maharaja Ranjit Singh menaiki tahta pada abad 18. Selama 800 tahun itulah berlangsung tirani Muslim yang memaksa mayoritas Hindu Afghanistan, Paktoonistan dan Punjab Barat menjadi Muslim.
Dengan habisnya dinasti Shahiya, India menjadi tempat jarahan Islam yang dipimpin Mahmud yang menghancurkan kuil2 Hindu di Somnath, Palitana, Thanesar (Staneshwara), Mathura, Kannauj, Khajuraho setiap tahunnya, sambil tidak lupa mengambil budak bagi pasar2 budak Bagdad dan kota2 Muslim lainnya. Jarahannya terhadap kuil Hindu ternama, Somnath di Prabhash Patan di Gujarat sampai sekarang masih membekas di benak Hindu. Tawanan2 Hindu ini harus berjalan lewat pegunungan Himalaya bagian barat. Banyak yang mati ditengah jalan. Muslim menamakan kawasan Himalaya Barat dengan ‘Hindu Kush’, yang berarti Pembunuhan Orang Hindu (Kush berarti ‘membunuh’ dlm bahasa Persia). Nama ini masih dipakai sampai sekarang dan merupakan peringatan bagi Hindu akan masa tragis ini.
Bhai Dayala Ji dimasak dlm kuali hidup-hidup oleh tentara Muslim (th 1675) http://en.wikipedia.org/wiki/Bhai_Dayala |
Putera Mahmud, Masud, melanjutkan pengaruh ayahnya dengan menembus lembah Gangga dan mendirikan markas di Baharaich, dan mengirimkan pesan kepada raja2 Hindu disana untuk menyerah dan memeluk Islam. Seperti biasa sebelum memulai perang, raja2 Hindu mengirimkan utusan kepada Masud dan mengatakan bahwa tanah itu milik mereka dan pasukannya harus hengkang dari situ dengan damai. Tapi Masud menjawab bahwa tanah itu milik ALLAH dan ia bisa menduduki tempat manapun yg ia mau. Dan adalah tugas sucinya untuk menawarkan Islam kepada siapapun yang belum mengakui Allah.
Tentara Hindu membabas habis tentara Masud. Setelah merasakan kekuasaan Islam selama 400 tahun sejak 638, pihak Hindu sudah mulai mengerti tipu daya dan cara2 pengkhianatan MIslam. Mereka kini semakin waspada terhadap kelicikan Islam. Pertempuran Baharaich ini berakhir pada tgl 14 Juni 1033. Seluruh tentara Muslim dengan panglima mereka berbaring tidak bernafas. Tidak satupun tentara Muslim diijinkan hidup. Sampai sekarang di Baharaich terletak kuburan Muslim penakluk itu, Pangeran Ghazi Mian Masud. Disitu ia dianggap sebagai martir oleh penduduk Muslim setempat sebagai seorang ‘Ghazi’ (yang berarti seorang Muslim yang mencapai kemartiran dengan membunuh non-Muslim). Dan setiap tahun, sampai sekarang, diadakan upacara Urs untuk memperingatinya.
Mereka ingin melupakan keberanian tentara2 Hindu yang mengorbankan nyawa mereka mereka demi kemenangan menentukan pertama melawan invasi Jihad di India. Setelah kemenangan Hindu yang sangat penting ini, India kembali damai selama 1 ½ abad sampai dimulainya invasi Muslim berikutnya dibawah kepemimpinan Mohammed Ghori.
Jangka waktu 150 tahun ini, dari 1033 - 1187, membuat Hindu melupakan sikap curang Muslim. Kerajaan Muslim Ghazni (asal pangeran Ghazi) di Punjab Timur, mengadakan perdamaian dengan tetangga Hindunya dan orang Hindu menyangka bahwa Muslim, seperti penjajah lainnya akan berintegrasi dengan masyarakat Hindu. Kebijakan Ghaznivid untuk mengedarkan coin dalam bahasa Sansekerta dan menggunakan versi Sansekerta nama2 Muslim, seperti Mahamada bagi Mohammed, seolah2 memberi kesan sifat damai Muslim.
Bhai Mani Singh ji dipotong sepenggal demi sepenggal untuk setiap penolakannya menerima Islam (th 1738) |
Muhammad Bin Qasim adalah penyerang Muslim pertama yg menginvasi India pada th 710 A.D. Ia merampas kekayaan senilai 600 million dirham ditambah dgn beberapa ribu budak. Ini merupakan angka yang luar biasa besarnya pada jaman itu. Dan akibatnya, ia memeras kekayaan provinsi Sindh dan menyengsarakan mereka. Tapi yang paling parah adalah bahwa perampasan ini adalah tujuan agama mereka. Sang penjajah memaksa para pendeta brahma (Brahmin) utk mengemis di jalanan karena menyinggung Allah dgn patung2 mereka.
Cerita2 kebiadaban Mahmud Ghazanvi, salah seorang perampok terbesar dalam sejarah yg menyiksa rakyat India selama seribu tahun lewat persekusi sistimatis, perampokan dan balas dendam, akan membuat bulu kuduk berdiri. Sosok lelaki yang kecanduan merampok, barbaritas dan brutalitas sama spt orang jaman sekarang kecanduan narkoba. Semua kejahatannya dilakukan atas nama Allah, yg menuntut pemujaNya agar menghancurkan segala patung dan memuja diriNya seorang diri. Kalau memang begitu, Allah seharusnya menciptakan orang2 dgn keinginan utk memujaNya saja. Tapi Ia tidak melakukannya, tetapi sebaliknya Ia menikmati pembantaian, pencabik2an tubuh dan kesengsaraan bagi mereka yg tidak mempercayaiNya. Tuhan macam itu yg tidak memiliki kebijaksanaan secuilpun harus dimusuhi orang2 yg masih memiliki rasa moral.
Mahmud Ghazanvi, si pecandu perampokan itu memiliki hobi menyerang semua kuil Hindu yg kaya di India. Ia sangat tertartik dgn orang Hindu yg memiliki adat menghiasi patung2 mereka dgn emas, berlian dan batu2an berharga lainnya. Sama seperti serigala tertarik pada domba atau pemerkosa tertarik perawan cantik.
Ia menyerang dan merampok India tidak kurang dari 17 kali. Pada tahun 1001M ia mengalahkan Jaya Pal, yang diperintahkan untuk membayar uang sandera sebanyak 250,000 kepingn emas dan kalungnya seharga 200,000 diners ditambah dgn denda 400,000 yg harus dibayar keluarganya.
Invasinya terhadap Multan (1005-6A.D.) menambah “tabungan hasil sanderanya” sampai 20,000,000 dirham. Bahkan angka yang lebih besar didapatkannya dengan berbagai cara: contoh, ia mendenda Nawasa Shah 400,000 dirham ketika ia menyatakan telah meninggalkan Islam untuk kembali pada agama semula, Hindu. Penyerangan terhadap Bhimnagar di Kangra membawa uang rampasan sebanyak 70,000,000 dirham, selain berlian, perhiasan, emas dan perak seberat 5 ton. "Kepatuhan" Mahmud pada agamanya sampai menghasilkannya bangunan2 berlapiskan perhiasan emas permata milik Bhagawan di Mathura. Barang rampasan dari Mathura begitu besar sampai tidak ada yang dapat menebak secara pasti. Perkiraan paling rendah adalah 98,300 Misqal emas yg diambil dari kelima patung emas kuil itu. Memang selera si Bhagavan sangat tinggi ! Ditambah lagi 200 patung yg terbuat dari perak murni dgn berat paling tidak 10 ton. Kota2 disekitarnya kota suci ini masih juga dipaksa membayar 3,000,000 dirham dalam bentuk denda dan sitaan harta benda. Namun perampasan kota Somnath, yg menghasilkannya 20,000,000 keping emas pada akhirnya berhasil memuaskan Allah karena si perampok itu tidak pernah lagi kembali ke India.
Selain Mahmud, masih ada sejumlah perajah Muslim lainnya. Selama 7 abad, mereka memperkosa ekonomi tanah indah, Lakshami, yg penuh dgn emas, berlian, mutiara dll. Kerakusan akan perampokan ini, yg ditingkatkan dgn semangat membunuh JIHAD dianggap sebagai bentuk pemujaan yang paling sempurna bagi Allah yang menjanjikan surga !
Para penjajah Muslim terdiri dari berbagai bangsa : Arab, Turki, Persia, Afghan dan Mughal. Setelah mengobrak-abrik India selama 7 abad, mereka masih juga menganggap diri dinasti asing dan menolak mengidentifikasikan diri sebagai orang India. Sikap egois ini tercermin dari fakta bahwa selama periode lama ini MEREKA TIDAK MEMBANGUN SATUPUN UNIVERSITAS ATAU RUMAH SAKIT YANG BERGUNA BAGI RAKYAT INDIA. Satu2nya prestasi mereka adalah mendirikan rumah2 pelacuran yg dikenal sabagai harem, taman2 indah dan gedung2 yang amat mewah seperti Taj Mahal untuk memuaskan dahaga romantis mereka.
Karena mereka hidup dan mati sebagai orang asing, mereka melakukan apapun yang dapat menjamin kelangsungan dinasti mereka dan tidak sungkan2 menghancurkan segala yang dapat menguntungkan negara kelahiran mereka (India), tempat mereka menikmati hidup dan akhirnya dikubur. Karena mereka memerintah dengan tangan besi dan paksaan, meminta ijin rakyat adalah konsep yang sangat asing bagi mereka. Malah, Islam mewajibkan agar para raja muslim memberlakukan India sbg DARUL HARB, kawasan perang/medan tempur, dimana DAMAI DILARANG dan penyiksaan, tirani, kesengsaraan menjadi kewajiban.
Tidak pernah terpikirkan oleh mereka untuk mendidik rakyat, meningkatkan taraf hidup atau meningkatkan kekuatan tentara negara demi penyelamatan negara. Tidak heran bahwa India justru mundur total pada masa pemerintahan muslim yg sangat lama itu dan mengundang kebencian dan kedengkian rakyat. Kalau penguasa muslim memperlakukan India sebagai bangsa mereka sendiri, maka rakyat India sekarang akan menganggap mereka pahlawan, terlepas dari agama mereka. Jadi jangan heran kalau untuk selama2nya rakyat India akan memfokuskan kutukan abadi mereka kepada Islam.
Seluruh peradaban Hindu yg dinamakan dgn Peradaban Saraswati dipenggali dan dibumi hanguskan sampai tinggal debu. Kedalaman dan luasnya holocaust terhadap Hindu ini begitu mengagetkan sampai tidak memungkinkan otak manusia untuk mengerti. Ajaran Kitab Weda India, juga dikenal dgn Bharatvarsha dan meluas dari Afghanistan sampai ke Jepang. Tetapi 1400 tahun yang lalu, pasukan Islam yg seperti kesetanan ini menghancurkan Bharatvarsha lewat pengkhianatan dan teknik2 yang tidak setetespun didasarkan kpd kemanusiaan. Ini tindak kejahatan terhadap peradaban terbesar yg pernah dikenal orang.
Bhai Mati Dass digergaji hidup-hidup atas penolakannya masuk Islam |
Jutaan umat Hindu telah dihabisi sebelumnya sebelum pasukan Islam sampai ke Chitoor. Di Chitoor lebih dari 20.000 wanita Hindu termasuk Rani Padmini bunuh diri agar tidak dijadikan budak seks oleh penguasa2 Muslim. Imam2 Muslim Qazi memberi nasihat pada Sultan Khilji bagaimana memperlakukan tawanan2 non-Muslim. Inilah nasihatnya:
”Dalam waktu singkat semua orang di dalam benteng dibunuh dan dalam satu jam saja 10.000 kepala2 kafir dipenggal. Pedang Islam bersimbah darah kafir dan semua harta benda dan gandum yang bertahun-tahun disimpan dalam benteng menjadi barang jarahan tentara2ku. Mereka membakari rumah2 sampai jadi abu, dan mereka menghancurkan bangunan2 dan benteng sampai rata dengan tanah… Semua kafir Hindu dibantai, para wanita dan anak2 mereka dijadikan tawanan dan harta benda mereka menjadi jarahan perang para pemenang (Muslim) … Aku umumkan di seluruh tempat bahwa setiap orang yang punya tawanan kafir agar membunuh semua kafir itu, dan siapapun yang ragu2 untuk melakukan itu, dia sendiri harus dibunuh dan harta bendanya diberikan kepada orang yang melaporkannya. Ketika perintah ini terdengar oleh tentara Islam, mereka pun menghunuskan pedang2nya dan membunuhi para tawanan tsb. Seratus ribu kafir, penyembah berhala dibunuh hari itu. Maulana Nasiruddin Umar, seorang terpelajar dan bijaksana yang tadinya tidak pernah membunuh bahkan seekor burungpun, sekarang, atas perintahku, membunuh lima belas kafir Hindu yang menjadi tawanannya.
Nasib wanita2 Hindu yang ditangkap hidup2 oleh tentara Muslim ternyata jauh lebih buruk daripada mati. Bahkan sewaktu ayah2, suami2 dan anak2 mereka dibunuhi, mereka harus menari dan menyanyi di hadapan para Muslim dan lalu dibagi-bagikan sebagai budak kepada para raja, jendral, tentara Muslim.
Ini yang tercatat dalam kejadian biadab itu:
[Sumber: Ibn Battuta (A.A.Rizvi in Tughlaq Kalin Bharath)]
”Pertama-tama semua anak gadis dari raja2 Hindu yang tertangkap di tahun itu datang menghadap dan menari dan menyanyi. Kemudian mereka diserahkan kepada para Amir dan orang2 luar negeri yang penting. Setelah para gadis2 Hindu ini menari dan menyanyi … sang Sultan memberikan mereka kepada saudara2 prianya dan putra2 pembesar. Di hari ketiga sang Sultan juga membagi-bagikan para gadis ini kepada para jendral dan sanak saudaranya.”
Jadi para wanita Hindu lebih memilih mati daripada dihina seperti itu. Kebanyakan para tentara Muslim hanya menemukan sisa2 abu dari para wanita ketika masuk kota2 Hindu. Contohnya, ketika Allaud-din Khilji menyerang Rajput dari belakang (sebelumnya Rajout telah mengampuni nyawa Khilji), dan membantai orang2 Hindu dan masuk kota Chitoor, Rani Padmini (ratu Hindu) dan lebih dari 20.000 gadis2 membakar diri. Sampai hari ini masyarakat Hindu masih mengingat ratunya dengan penuh rasa bangga. https://en.wikipedia.org/wiki/Jauhar
Jadi, perebutan Afghanistan pada tahun 1000, diikuti oleh pemusnahan seluruh populasi Hindu disana; dan memang, kawasan itu masih juga disebut HINDU KUSH, atau 'PEMBANTAIAN HINDU'. Sultan2 Bahmani di India pusat, menjadikan patokan agar membunuh 100.000 Hindu dalam setahun. Th 1399, Timur the Lame (Timur si Cacad) dikatakan membunuh 100.000 Hindu DALAM SATU HARI, dan ini menurut sejarawan Muslim sendiri. Koenraad Elst mengutip Professor K.S. Lal dlm bukunya, "Growth of Muslim population in India", yg mengatakan bahwa menurut perhitungannya, penduduk Hindu berkurang sebanyak 8O.000.000 antara th 1000 dan 1525. ... Kami tidak pernah dapat mengukur luka fisik luar biasa yang dilakukan invasi Islam terhadap India. Yang lebih sulit adalah mengukur kehancuran moral dan spiritual terhadap Hindu India.
TERPECAHNYA BANGLADESH
Terlepas dari jaminan keamanan yg ditawarkan oleh pemimpin2 Muslim kepada 13 juta non-Muslim yg Hindu, Buddhi dan Kristen yang sejak turun temurun tinggal di Pakistan, begitu bagian dunia itu di-Islamkan, mulailah kesengsaraan mereka detik itu juga. Pertama, non-muslim (khususnya Hindu) dituding sebagai penyebab segala kekacauan di Pakistan. Mulai slogan2 seperti : "Islam terancam bahaya karena Hindu2 kafir." Persenjataanpun dibagikan kepada massa Muslim dan tanah Hindu direbut secara paksa. Wanita Hindu secara ramai2 diculik, diperkosa dan dinikahi Muslim sehingga poligami merebak dimana2.
Islam menjadi akronim bagi Intoleransi, Pembantaian, Penjarahan, Pembakaran rumah/pura dan pelecehan wanita Kafir. Pada 1950, sekitar 1/2 juta Hindu dibantai di Pakistan dgn tingkat kebrutalan yang tidak dapat dibayangkan. Sekitar 4.5 juta kafir mengungsi ke India namun pemerintah India mengunci perbatasan karena takut pengungsi hanya akan mengakibatkan kekerasan antar penduduk Hindu dengan Muslim India. 8 juta Hindu ditinggal dalam ketakutan di Pakistan.
Antara 1951 - 1970, 4 juta pengungsi menyelundup lewat perbatasan ke India dari agama damai dan hukum2nya di Pakistan. Tanah dan harta benda mereka direbut oleh pemerintah Pakistan yang tadinya berjanji utk menyimpannya dlm tabungan nasional dan dibagikan kembali saat urusan dengan India beres. Sementara itu, non-muslim yg mencari keselamatan dari kedamaian yg ditawarkan Islam dibiarkan tanpa uang sepeserpun dan lontang lantung menjadi gelandangan di jalan2 Bengali di India.
Bahkan antara sesama Muslim di Pakistan pun tidak ada ketentraman. Tahun 1971, pecah perang saudara dan terciptalah Bangladesh, negara muslim yang lebih sekuler memisahkan diri dari Pakistan! Dlm prosesnya, tiga juta orang dibantai, muslim Pakistan diprovokasi utk membunuh Hindu kafir dan muslim Bangladesh yang dianggap "1/2 kafir" karena memilih negara sekuler.
Strategy Islam, seperti biasanya, adalah mengurangi jumlah kafir sampai NOL. Bangladesh mencapai ini di daerah Mymensingh Utara, dimana pada tahun 1947 berpenduduk 90% Kristen. Karena penindasan brutal pada tahun 1964 dan 1971, semua Kristen Garo lari ke India. Distrik Chittagong tahun 1947, tadinya 98% Buddhis. Karena tidak mendapatkan suaka di India, kebanyakan dari mereka lari ke Arakan di Burma. Ke-11 juta dhimmi yang tertinggal hidup sebagai warga kelas dua di Bangladesh. Semua lowongan kerja pemerintah tidak diberikan kepada orang2 'najis' ini dan mereka juga tidak diijinkan menikmati pendidikan tinggi. Komite Syariat Munir menegaskan: .... . Mereka tidak akan menjadi warga penuh; mereka tidak memiliki suara dalam pembuatan UU, tidak diberikan hak utk menduduki jabatan pemerintah."
Taslima Nasrin, seorang murtad, menulis buku ttg kekejaman terhdp non-muslim dlm bukunya "Lajja" (MALU!) dan langsung serta merta disensor oleh Bangladesh dan kelompok "mullah" memasang harga 50,000 taka atas nyawanya, th 1993. India, karena takut kerusuhan Muslim, juga melarang bukunya.
PENGHANCURAN BUDHISME DI INDIA
Buddhisme, Jainisme and Sikhisme berasal dari Hinduisme. Pemimpin2 agama2 ini disalib atau diasingkan. Sejarah kuno India menunjukkan bahwa terdapat banyak agama di waktu yang sama di anak benua itu. Toleransi agama telah menjadi norma di India sejak ribuan tahun.
Para penyerang Muslim Musalman menghancurkan Universita Buddha di Nalanda, Vikramshila, Jagaddala, Odantapuri dan tempat2 lainnya. Para tentara Muslim menghancurkan monastri2 Buddha sampai rata dengan tanah. Ribuan biksu melarikan diri ke Nepal, Tibet dan tempat2 lain di luar India. Banyak sekali yang dibunuh di bawah komando2 tentara Muslim. Sejumlah besar barang jarahan dirampas, dan pembantaian terhadap “para Brahmana botak”, ini adalah julukan yang diberikan Muslim bagi biksu2 Buddha, sedemikian menyeluruhnya sehingga ketika pihak tentara Muslim mencari orang yang mampu baca buku2 di monastri2 itu, tidak ada seorang pun manusia yang mampu membacanya. Sekarang kita mendengar berita: “Telah ditemukan kenyataan bahwa seluruh benteng dan kota merupakan sebuah perguruan tinggi, dan dalam bahasa Hindi disebut Bihar.” Demikianlah besarnya pembantaian yang dilakukan para penyerang Muslim terhadap biksu2 Buddha. Agama Buddha dicabut sampai ke akar2nya. Dengan dibunuhnya para biksu2 Buddha ini, Islam pun membunuh Buddhisme. Ini adalah malapetakan besar bagi agama Buddha di India. Tapi saat ini orang mengira bahwa punahnya agama Buddha adalah karena pembantaian orang2 Buddha oleh orang2 Hindu, dan juga penghancuran kuil2 Buddha dikira dilakukan oleh orang2 Hindu.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa punahnya Buddhisme di India semata-mata karena penyerangan yang dilakukan Muslim Musalman. Islam muncul sebagai musuh BERHALA. Dalam pikiran Muslim agama berhala ini adalah agama Buddha. Bagi Muslim semua agama berhala adalah sama dan harus dihancurkan. Karena itu pulalah Muslim menghancurkan Buddhisme tidak hanya di India saja, tapi ke manapun mereka pergi. Sebelum Islam datang, agama Buddha tersebar di Baktria, Parthia, Afghanistan, Gandhar, Turkestan China, sebagaimanan agama Buddha tersebar ke seluruh Asia.
Takshasila: Universitas Pertama Terbesar Di Dunia
Universitas pertama di dunia dibangun di Taksashila di tahun 700 SM. Lebih dari 10.500 mahasiswa dari seluruh penjuru dunia mempelajari lebih dari 60 mata kuliah. Taksashila terletak di tepi sungai Vitasa di bagian Barat Daya anak benua India. Mata kuliah yang diajarkan adalah sains, matematika, kedokteran, politik, ilmu perang, astrologi, astronomi, musik, agama, dan filosofi. Pembatasan usia termuda adalah 16 tahun ke atas dan mahasiswa2 dari Babylonia, Yunani, Syria, Arabia dan China datang untuk belajar di univesitas itu.
Panini yang adalah ahli bahasa Sansekerta yang besar, Charaka yang adalah penulis berbagai laporan pengobatan, dan Chanakya yang adalah penulis Artha Shastra – inilah nama2 besar yang berhubungan dengan Taksashila. Para pemikir dari daerah2 yang jauh datang ke tempat itu untuk belajar tentang Weda dan segala cabang pengetahuan sekuler.
Takshasila atau yang disebut orang2 Yunani sebagi Taxila sejak 2.000 tahun yang lalu, adalah salah satu kebesaran budaya India. Kemegahanny tertulis di tulisan2 epik seperti Ramayana, Mahabharata dan Purana lainnya … Taxila dihancurkan oleh bangsa Hun di tahun 499 M.
Universitas Nalanda
Universitas Nalanda dibangun di abad ke 4 SM dan merupakan satu dari prestasi2 terbesar India kuno di bidang pendidikan. Buddha mengunjungi Nalanda beberapa kali di waktu hidupnya. Ilmuwan dan pengelana China Hiuen Tsang tinggal di tempat itu di abad ke 7, dan telah menulis kemegahan dan kemurnian kehidupan monastry di situ. Sekitar 2.000 dosen dan 10.000 mahasiswa dari seluruh dunia Buddha hidup dan belajar bersama di kota universitas internasional ini. Raja2 Gupta mendukung para monastry itu, membangun bangunan dengan gaya arsitektur Kushan kuno, dengan jajaran ruang2 sel di sepanjang halaman gedung yang dikelilingi tembok. Ashoka dan Harshavardhana merupakan beberapa dari pendukung2 terkemuka universitas ini yang juga membangun kuil2 dan monastry2 di sana. Penggalian baru2 ini menunjukkan struktur bangunan yang sangat kompleks di sana. Hiuen Tsang telah meninggalkan karya megah dalam bentuk arsitektur dan suasana universitas yang unik di masa lampau ini.
Nalanda, Vikramshila, Odantapura, dan Jagddala adalah universitas2 yang dihancurkan oleh Mohammed Bakhtiar Khilji sekitar tahun 1200 M. Universitas2 ini dihancurkan, dijarah, dan dirampok oleh penyerbu2 Islam, dan mereka mengatakan semuanya ini adalah usaha penaklukan Allah yang membenci kafir yang tidak mengenalnya.
PENAKLUKAN ISLAM; PEMBANTAIAN TERBESAR DALAM SEJARAH MANUSIA
http://www.shopumust.com/hindus.html
http://hinduwebsite.com/history/holocaust.htm
Menurut Prof. K.S. Lal, penulis Pertumbuhan Masyarakat Muslim di India, dalam 500 tahun jumlah umat Hindu berkurang sebesar 80 juta jiwa dari sejak 1000 M (tahun di saat Mahmud Ghazni menyerang India) sampai 1525 M, sebelum Perang Panipat. Diperkirakan selama 5 abad kekuasaan Islam tersebut telah terjadi pembantaian 80 juta umat Hindu. Pembantaian ini lebih menyeramkan dibandingkan pembantaian suku Indian di benua Amerika. Inilah akar dari pertikaian tak berkesudahan Hindu lawan Muslim di Asia Selatan.
Sejarawan Barat bernama Francois Gautier menulis komentar:
http://www.rediff.com/news/1999/feb/12rajee1.htm
“Pembantaian yang dilakukan Muslim di India tidak tertandingkan dalam sejarah, lebih besar daripada Holokaus yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi.”
Sejarawan Amerika Will Durant menyarikan sebagai berikut:
http://www.swordoftruth.com/swordoftruth/bookstore/bookrev/niictroi.html
“Penaklukkan India oleh Islam mungkin merupakan peristiwa yang paling berdarah dalam sejarah manusia. Kisah yang tragis karena ini merupakan bukti bahwa kebudayaan yang beradab, dengan tatanan hukum dan kemerdekaan, kebudayaan dan perdamaian, dapat dengan sekejap dilenyapkan oleh serangan barbar dari luar dan yang selanjutnya beranak pinak di tempat itu.”
Hindu Kush berarti Pembantaian Hindu
http://www.hvk.org/articles/0401/64.html
(beberapa orang berpendapat bahwa jumlah korban penjajahan Islam di India terlalu dimanipulasi, seperti halnya jumlah korban suku Indian di Amerika yang dimanipulasi. Namun melihat apa yang dilakukan ISIS dimasa kini, bukankah justru lebih mungkin jumlah korbanya lebih besar?)